Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu pagi turun 30 poin, karena pelaku pasar kembali melepas rupiah untuk meraih keuntungan, karena mata uang Indonesia itu dinilai sudah cukup tinggi.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar turun menjadi Rp8.965-Rp8.975 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp8.935-Rp8.945.

Analis Valas, Rully Nova di Jakarta, mengatakan, pelaku melepas rupiah karena mereka masih khawatir dengan laju inflasi 2010 yang terus meningkat.

"Rupiah diperkirakan akan tertekan hingga berada dilevel Rp9.000 per dolar," ujarnya.

Sebelumnya Menkeu Agus Martowardojo mengatakan, apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar cukup tinggi, sehingga produk Indonesia di pasar ekspor kurang kompetitif.

Karena itu rupiah diperkirakan akan diarahkan untuk kembali menuju level Rp9.000 per dolar, ucapnya.

Selain itu, lanjut dia, rupiah juga masih tertekan oleh membaiknya dolar terhadap semua mata uang utama Asia termasuk Euro.

"Kami memperkirakan aksi lepas rupiah akan berlanjut pada perdagangan sesi berikutnya," ucapnya.

Menurut Rully Nova, posisi rupiah yang cukup ideal berada dilevel Rp9.000 per dolar, karena semua unsur usaha akan dapat melakukan kegiatannya.

Para eksportir, impotir dan konsumen akan dapat melakukan kegiatannya dengan lancar, ucapnya.

Penguatan rupiah, menurut dia, memang sangat menguntungkan bagi importir, namun merupakan kesulitan bagi eksportir untuk menjual produknya di pasar ekspor.
(h-CS/A024)


Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010