Jakarta (ANTARA) - Prajurit TNI Angkatan Laut dari KRI Sultan Thaha Syaifudin-375 unsur Komando Armada I, Bawah Kendali Operasi (BKO) Guspurla Koarmada I berhasil menyelamatkan 27 ABK KM Sinar Mas yang mengalami kebakaran di laut Natuna Utara, Sabtu.
"KRI STS-375 berhasil menyelamatkan 27 ABK kapal ikan jenis pukat apung, KM Sinar Mas yang mengalami kebakaran di Laut Natuna Utara. Namun, nahas tiga diantaranya mengalami luka bakar sedang," kata Komandan KRI Sultan Thaha Syaifudin (STS)-375 Letkol Laut (P) Faruq Dedi dalam siaran pers, di Jakarta, Sabtu.
Dia menceritakan ketika itu KRI STS-375 sedang melaksanakan patroli kedaulatan dan keamanan di laut Natuna Utara, melihat secara visual melalui teropong binocular adanya kepulan asap tebal membumbung tinggi dari sebuah kapal nelayan jenis pukat apung.
"KRI STS-375 segera mendekat ke lokasi dan melaksanakan pemadaman dibantu oleh kapal nelayan lain yang kebetulan berada tidak jauh dari lokasi kejadian," katanya.
Menurut dia, banyaknya material yang mudah terbakar dari kapal nelayan KM Sinar Mas yang terbuat dari kayu itu mengakibatkan proses pemadaman berlangsung lebih dari tiga jam.
Sementara itu, Panglima Koarmada I Laksda TNI Abdul Rasyid K mengapresiasi kinerja prajuritnya yang selalu hadir dan memberikan manfaat kepada masyarakat khusunya pengguna laut.
"Tentu kita turut prihatin atas musibah yang menimpa saudara kita nelayan pukat apung ini, namun kita juga bersyukur tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut." kata Pangkoarmada I.
Lebih lanjut Laksda TNI Abdul Rasyid menegaskan bahwa patroli rutin yang digelar Koarmada I sepanjang tahun, selain dalam rangka penegakan kedaulatan dan hukum di laut juga untuk menjamin keselamatan dan keamanan para pengguna laut termasuk kegiatan SAR seperti ini.
"Upaya penyelamatan ini sebagai implementasi pelaksanaan perintah pimpinan TNI AL, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono yang selalu menekankan kepada jajaran TNI AL agar memanfaatkan dan melibatkan segala potensi yang dimiliki baik personel maupun alutsista untuk kegiatan-kegiatan kemanusiaan seperti penanggulangan bencana dan SAR," ujarnya.
Penyebab kebakaran itu hingga kini masih dalam penyelidikan. Bangkai kapal yang menyisakan bangunan bawah air tersebut ditarik menuju pangkalan TNI AL Ranai guna kepentingan penyelidikan.
Baca juga: Lima penumpang kapal cepat dilaporkan hilang, ditemukan selamat
Baca juga: Penumpang kapal tujuan Pulau Jawa wajib bawa surat negatif Covid-19
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021