Surabaya (ANTARA) - Bunga tabebuya yang sedang bermekaran mempercantik kawasan jalan protokol di Kota Surabaya, Jawa Timur, pada masa libur Lebaran.

Beberapa pengendara yang melintas di Jalan Ahmad Yani pada Sabtu sesekali tampak berhenti untuk memotret bunga tabebuya kuning yang sedang mekar di kawasan itu.

"Cantik sekali bunganya, saya suka, seperti bunga sakura di Jepang. Kebetulan saya tadi lewat sini kok ternyata tabebuyanya yang kuning mekar, saya ke pinggir dulu untuk selfie," kata Indah Permatasari, warga Surabaya yang melewati Jalan Ahmad Yani.

Brigita, perempuan 21 tahun asal Sidoarjo, juga tidak melewatkan kesempatan untuk mengabadikan keindahan bunga tabebuya yang sedang mekar di kawasan itu.

"Karena hanya setahun sekali, makanya begitu ada kesempatan saya ingin melihat bunganya dari dekat. Foto-foto bunga yang saya abadikan ini nanti saya akan share ke medsos... Ini terlalu indah untuk dilewatkan," katanya.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Surabaya Anna Fajriatin mengatakan bahwa bunga pohon tabebuya yang ditanam di sepanjang kawasan jalan mulai mekar sebelum Lebaran.

"Kalau terkena angin, bunga itu akan rontok dan yang lain akan mekar lagi. Uniknya, yang mekar kali ini rata-rata bunga tabebuya yang berwarna kuning, padahal spesiesnya ada putih dan pink juga," kata Anna.

Pemerintah Kota Surabaya menanami kawasan jalan dengan p​​​​​ohon-pohon tabebuya. Pada 2020, lebih dari seribu bibit pohon tabebuya ditanam di berbagai kawasan dan sejak awal 2021 sampai sekarang sudah ada 500 bibit pohon tabebuya yang ditanam.

"Kalau untuk spesiesnya memang ada tiga, yaitu kuning, pink, dan putih," kata Anna.

Ia menjelaskan, pemerintah kota memilih pohon tabebuya sebagai tanaman perindang jalan karena jenis pohon itu cepat tumbuh dan bisa bertahan pada berbagai kondisi iklim selain berbunga indah.

"Untuk perawatan, tidak ada kesulitan. Empat bulan sekali kita kasih pupuk," katanya.

Anna mengatakan bahwa pohon tabebuya yang ditanam di kawasan jalan rutin disiram dan diberi pupuk.

"Dari kegiatan perantingan pohon, kita manfaatkan untuk kompos. Untuk tanaman-tanaman yang ada di taman, kita sudah kurangi penggunaan pupuk kimia, beralih ke organik," ujarnya.

Anna mengimbau warga turut menjaga pohon-pohon tabebuya yang ditanam di kawasan jalan.

"Sebab, bagaimana pun juga, mereka ini adalah makhluk hidup yang harus kita jaga bersama," katanya.

Baca juga:
Surabaya bertabur tabebuya
​​​​​​​
Semarang ikut tanam tabebuya untuk percantik kota

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021