Kita patut bersyukur kinerja industri pengolahan nonmigas menguat dan tumbuh positif dalam enam bulan terakhir
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengajak seluruh pejabat di lingkungan Kemenperin menjadikan puasa Ramadan sebagai momentum meningkatkan kejujuran dan disiplin dalam mengemban tugas-tugas negara, serta bekerja profesional untuk kepentingan rakyat.
"Puasa satu bulan telah menempa kita semua untuk berdisiplin dalam beribadah, serta jujur. Saya berharap nilai-nilai puasa tersebut dapat terinternalisasi dan teraktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab di Kemenperin yang hakikatnya sebagai pelayan rakyat," kata Menperin lewat keterangan resmi usai silaturahmi virtual bersama jajaran Kemenperin di Jakarta, Sabtu.
Menurutnya, jujur dan disiplin dalam melayani rakyat dapat diimplementasikan dalam hal kualitas dan efektivitas kebijakan, misalnya terkait akurasi data dan informasi, kaidah ilmiah, sedalam apa kebijakan tersebut dapat menyelesaikan masalah, serta outcome-nya sudah diukur dan diteliti secara serius.
"Jika tidak efektif, harus ganti dengan kebijakan yang lebih efektif. Jangan terjebak pada rutinitas," tegasnya.
Selain itu, kata Menperin, kejujuran dan disiplin dalam menjalankan tugas juga dapat dimaknai sebagai sikap anti terhadap segala bentuk praktik korupsi dan menerapkan prinsip akuntabilitas.
"Akuntabilitas ini antara lain mencakup transparansi kinerja organisasi baik pada input, proses, output, dan outcome serta akuntabilitas individu berkenaan dengan komitmen dan tanggung jawab individu terhadap proses dan hasil," tegasnya.
Baca juga: Menperin lantik 9 pejabat Eselon II, ini pesannya
Selain itu, implementasi nilai-nilai kejujuran dan disiplin diharapkan akan terus mendukung kinerja sektor industri manufaktur nasional, sehingga capaian-capaian yang sudah diraih sebelumnya terus meningkat akan membuat industri pengolahan di Tanah Air terus ekspansi ke arah yang positif.
"Kita patut bersyukur kinerja industri pengolahan nonmigas menguat dan tumbuh positif dalam enam bulan terakhir," sambung Menperin.
Ia memaparkan bila dilihat secara tahunan (year on year), pada kuartal pertama 2021, industri nonmigas memang masih menunjukkan angka kontraksi, yaitu minus 0,71 persen, tetapi sudah di atas pertumbuhan ekonomi sebesar minus 0,74 persen.
"Kemudian, angka purchasing managers index (PMI) Indonesia per April 2021 mencetak rekor angka tertinggi sepanjang sejarah yaitu 54,6. Sejalan dengan PMI, utilisasi industri pengolahan nonmigas pada Maret 2021 sebesar 61,30 persen meningkat dibanding dua bulan sebelumnya," imbuhnya.
Baca juga: Menperin optimistis penghematan impor sebesar Rp152 triliun tercapai
Demikian pula, kinerja ekspor sektor industri pada periode Januari-Maret 2021 mencapai angka 38,95 miliar dolar AS dan menghasilkan neraca surplus sebesar 3,69 miliar dolar AS.
Tiga industri yang memberikan nilai terbesar adalah makanan sebesar 9,68 miliar dolar AS, industri logam dasar 5,86 miliar dolar AS, dan industri bahan kimia, farmasi dan obat tradisional 4,30 miliar dolar AS.
Selanjutnya, nilai investasi sektor industri pada periode Januari-Maret 2021 sebesar Rp88,3 triliun, naik 37,97 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Nilai investasi terbesar diberikan oleh industri logam, mesin dan elektronik sebesar Rp31,2 triliun, industri makanan Rp21,8 triliun, serta industri kimia farmasi Rp9,4 triliun.
Menperin menyebutkan perkembangan positif kinerja industri secara umum tersebut tidak terlepas dari beberapa kebijakan penting Kemenperin seperti penurunan harga gas untuk industri, implementasi izin operasional dan mobilitas kegiatan industri (IOMKI) masa pandemi, serta penerapan relaksasi pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM-DTP).
"Saya menyampaikan apresiasi yang sebaik-baiknya atas pencapaian ini dan saya mengucapkan terima kasih atas kerja keras Bapak dan Ibu sekalian di setiap sektor, dalam memperbaiki kinerja industri yang terdampak secara kuat oleh pandemi," tuturnya.
Pada kesempatan itu, Menperin juga menyampaikan kepada jajarannya agar meningkatkan penyerapan anggaran dengan membangun sistem perencanaan penyerapan anggaran yang baik.
Ia juga ingin jajarannya mengoptimalkan implementasi program-program unggulan Kemenperin seperti Making Indonesia 4.0, subtitusi impor 35 persen pada 2022, dan peningkatan penggunaan produksi dalam negeri (P3DN).
Menurut dia, program-program tersebut telah mendapatkan perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo, sehingga harus menjadi prioritas bagi setiap unit kerja di Kemenperin.
"Saya berharap, sekali lagi, nilai-nilai kejujuran dan disiplin yang ditempa selama puasa Ramadan benar-benar diaktualisasikan dalam rangka meningkatkan etos kerja dan kinerja individu dan organisasi kementerian," tandasnya.
Baca juga: PMI manufaktur RI terus naik, Menperin: Pelaku industri mulai bangkit
Baca juga: Menperin: Investasi manufaktur capai Rp88 triliun, naik 38 persen
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021