Medan (ANTARA) - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah I Medan mendeteksi 36 kejadian gempa susulan setelah gempa utama dengan magnitudo 6,7 yang terjadi di Nias Barat, Sumatera Utara, pada Jumat (14/5).

Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah I Medan Hartanto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, mengatakan bahwa ada 36 kejadian gempa susulan yang terdeteksi hingga Sabtu pukul 07.36 WIB.

"Diimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada," katanya.

Menurut dia, gempa di Nias Barat getarannya dirasakan di beberapa bagian Sumatera bagian utara dan Sumatera Barat seperti Gunung Sitoli, Aekgodang, Sabang, Tarutung, Dolok Sanggul, Tele, dan Samosir.

Hasil analisis Pusat Gempa Regional I menunjukkan, gempa bumi utama yang terjadi pada 14 Mei 2021 pukul 13.33 WIB di Nias Barat magnitudonya 6,7 dan pusatnya berada di kedalaman 10 km.

Peneliti di Pusat Gempa Regional I Marzuki Sinambela mengatakan bahwa gempa di Nias Barat terjadi di luar zona subduksi.

"Diperlukan kewaspadaan untuk gempa bumi yang terjadi di zona outer-rise ini, mengingat gempa yang terjadi di outer-rise ini dalam tiga bulan terakhir cukup aktif dan sudah tiga kali dirasakan signifikan di beberapa wilayah di sekitar pantai Barat Sumatera," katanya.

Staf Analisa di Pusat Gempa Regional I Lewi Ristiyono mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan dan korban akibat gempa utama dan gempa susulan yang terjadi di Nias Barat.

Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021