Semarang (ANTARA News) - Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Jawa Tengah mencatat sebanyak 992 perlintasan kereta api yang tersebar di empat daerah operasi di provinsi ini, dalam kondisi tidak dijaga.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Jawa Tengah Urip Sihabudin, di Semarang, Selasa, mengatakan, dari sekitar 1.427 pelintasan sebidang kereta api di provinsi ini, baru sekitar 271 perlintasan yang telah dijaga.
"Sebanyak 992 perlintasan tidak dijaga dan 209 titik lainnya merupakan perlintasan liar," katanya.
Selain perlintasan tanpa penjaga, lanjut dia, terdapat sejumlah titik perlintasan yang memerlukan kewaspadaan ekstra, karena rawan kecelakaan.
Perlintasan-perlintasan tersebut di antaranya di Pejagan, Prupuk, Sumpiuh, Karanganyar, Weleri, Kaligawe dan Solo.
Ia mengharapkan dukungan seluruh pemerintah daerah dalam mengamankan perlintasan kereta api, khususnya yang belum dijaga.
Sementara itu, Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Brigadir Jenderal Sabar Raharjo mengungkapkan, selama tahun 2010 ini sedikitnya 44 tewas akibat kecelakaan yang melibatkan kereta api.
Dari sekitar 55 korban tewas dalam kecelakaan yang melibatkan kereta api, lanjut dia, sebagian besar di antaranya disebebakan oleh keberadaan perlintasan yang tidak berpalang pintu.
Kopolisian Daerah Jawa Tengah mencatat jumlah perlintasan sebidang yang tidak berpalang pintu mencapai 238 titik. (Z003/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010