Tabanan (ANTARA News) - Dua orang petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) ditempatkan di sekitar hutan Siong di Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, Bali guna memantau keberadaan harimau yang diduga memangsa ternak dan hewan piaraan warga.
"Saya ditugaskan untuk memantau wilayah hutan di Dauh Siong setelah adanya informasi keberadaan harimau di hutan ini," jelas Nyoman Raka anggota KSDA, ditemui wartawan di lokasi, Selasa.
Pihak BKSDA Bali wilayah Tabanan memberi tugas kepada dyua orang petugas, yakni I Nyoman Raka dan Made Sudarma guna terus memantau kondisi kedua wilayah yakni di Banjar Dauh Siong dan Banjar Nagasari, Desa Lumbung Kauh, Kecamatan Selemadeg Barat.
Petugas BKSDA juga telah melakukan penyisiran di dua lokasi yang diduga sebagai tempat bersembunyi harimau yang telah menerkam dua anjing piaraan dan seekor kambing milik warga setempat.
Terkait hal tersebut, mereka juga telah membangun sebuah pondokan khusus yang difungsikan selama pemantauan terhadap hewan buas tersebut yang hingga kini masih berkeliaran di sekitar hutan.
Selain itu, Kelian Dinas Banjar Dauh Siong, Ketut Suciadi pada menuturkan bahwa petugas KSDA sudah turun bergerak melakukan penyisiran sejak Minggu (8/8 ) dan Senin (9/8) kemarin.
"Beberapa bukti seperti jejak yang diduga harimau di Banjar Dauh Siong juga telah diambil potonya untuk bahan kajian petugas," ujar Suciadi.
Kepada wartawan, ia menimpali, "Selain mengambil foto jejak Harimau, di Banjar Dauh Siong juga telah dipasangi ranting kayu sebagai tanda."
Menyimggung soal keberadaan harimau di wilayahnya sudah beberapa kali diketahui warga sejauh ini, belum sampai ada yang menjadi korban serangan hewan buas tersebut kecuali hewan ternak dan piaraan warga.
"Dari sudut pandang keyakinan warga, kami peracaya Harimau yang sempat dilihat beberapa warga sekitarnya belum lama ini adalah penunggu Pura Pucak Rangda," paparnya.
Berdasar data Dinas Kehutanan Pemkab Tabanan, hutan di wilayah Banjar Dauh Siong dan Banjar Nagasri merupakan wilayah resot hutan di bagian barat Tabanan, tepatnya di Kecamatan Selemadeg.
"Diperkirakan luasan keseluruhan hutan di wilayah itu mencapai 1860,30 Hektar," sebut I G A Sukariawan salah satu anggota polisi hutan yang bertugas di wilayah tersebut.
Dari pengakuan Sukariawan, selama dirinya bertugas di wilayah tersebut belum pernah mengetahui keberadaan harimau yang disebut sebut warga ada di hutan tersebut.
"Setahu saya harimau di sini sudah sekitar tahun 1937, sekarang tinggal ada kera dan kijang," ujarnya menambahkan.
(ANT/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010