Pengusaha bingkisan, David, di Semarang, Selasa mengatakan, dua jejaring sosial di internet dipilih karena keduanya memiliki pengguna dalam jumlah besar sehingga cukup efektif untuk memasarkan.
Oleh karena itu, pria yang mulai berbisnis bingkisan sejak 2006, berani menaikkan target penjualan hampir 100 persen dibanding tahun lalu.
"Lebaran tahun ini kami menargetkan pemesanan 100 paket parsel, sedangkan pada Lebaran 2009 menjual 54 paket," katanya.
David optimistis tetap bisa mempertahankan pelanggan lamanya dan mendapat pelanggan baru yang diperoleh dari jejaring sosial di internet.
"Kami sedang menggencarkan promosi usaha melalui media internet untuk meningkatkan antusiasme memesan paket parsel kami," lanjutnya.
Ia mengakui hingga sehari menjelang puasa Ramadhan bisnis bingkisan Lebaran masih sepi, namun ia optimistis sepekan sebelum Lebaran akan memperoleh banyak pesanan.
Ia menjelaskan bingkisan buatannya lebih banyak dipesan instansi daripada perorangan.
Pengusaha parsel di Pasar Johar Semarang, Sabar, mengatakan pihaknya belum menerima pesanan parsel Lebaran hingga saat ini.
Namun, kata Sabar, beberapa instansi telah menghubunginya untuk menanyakan harga paket parsel di kiosnya.
"Meskipun belum banyak menerima pesanan, kami telah mempersiapkan perlengkapan membuat parsel beserta harganya," katanya.
Ia menjelaskan, paket parsel untuk saat ini masih berada di kisaran harga yang sama yakni Rp50 ribu hingga Rp1 juta per bingkisan.
"Kami tidak menaikkan harga jual, namun akan memberikan hiasan parsel yang berbeda dari tahun lalu," katanya.
Hal ini, katanya, karena adanya pelanggan yang sama dari tahun lalu yang memesan parsel di kiosnya pada Lebaran 2010. (ANT202/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010