Jakarta (ANTARA News) - Robot pertama yang mampu mengembangkan emosi dan membentuk ikatan dengan manusia telah diperkenalkan oleh ilmuwan, demikian menurut laporan Daily Mail.
Nao dirancang untuk meniru keterampilan emosional seorang anak satu tahun dan mampu membentuk ikatan dengan orang-orang yang memperlakukannya dengan baik.
Robot itu dikembangkan untuk mengenali jenis isyarat yang sama ekspresif dan perilaku yang digunakan bayi untuk belajar berinteraksi sosial dan emosional dengan orang lain.
Sehingga robot tersebut dapat mendeteksi emosi manusia dengan mempelajari bahasa tubuh dan ekspresi wajah dan menjadi lebih baik dalam membaca suasana hati seseorang sepanjang waktu karena tumbuh untuk 'mengetahui' orang tersebut.
Nao juga mampu mengingat interaksi dengan orang yang berbeda dan mengingat wajah mereka.
Nao diciptakan melalui proses pemodelan lampiran awal bahwa manusia dan simpanse bayi ketika mereka masih sangat muda.
Nao merupakan bagian dari proyek Eropa disebut Feelix Growing, yang sedang dipimpin oleh Lola Canamero, ilmuwan komputer dari Universitas Hertfordshire.
"Perilaku ini mirip dengan apa yang anak muda lakukan," kata Dr Cañamero. "Perilaku itu juga mirip dengan cara simpanse dan primata non-manusia lain mengembangkan ikatan afektif dengan perawat mereka."
Nao diprogram untuk melekat pada seorang individu yang berinteraksi dengan robot dengan cara tertentu yang membantunya untuk belajar.
Sehingga Nao mampu mengungkapkan marah, takut, kesedihan, kebahagiaan, kegembiraan dan kebanggaan dan marah jika manusia tidak nyaman atau berhadapan dengan situasi stres saat manusia tidak dapat mengatasi.
Otak Nao memungkinkan mengingat pengalaman baik atau buruk dari masa lalu.
"Kami sedang bekerja pada isyarat non-verbal dan emosi yang dinyatakan melalui postur fisik, perilaku, dan gerakan tubuh dari wajah atau ekspresi verbal," kata Dr Cañamero.
Para ilmuwan percaya bahwa robot seperti Nao dapat digunakan di masa depan untuk memberikan perawatan kepada lansia.
Proyek tersebut merupakan kolaborasi antara delapan universitas dan perusahaan robotika di Uni Eropa.
(Adm/S026)
Penerjemah: Adam Rizallulhaq
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010