Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa negara tidak akan kalah menghadapi kejahatan, termasuk aksi terorisme yang belakangan kembali mengancam.

"Saya memang dengar ada yang ancam ketika kita sedang melaksanakan peringatan kemerdekaan. Bisa saja ada orang yang punya niat seperti itu merancang kegiatan yang tidak patut," kata Presiden dalam Sidang Kabinet Paripurna di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa.

Presiden berharap ancaman tersebut tidak membuat surut dalam merayakan hari bersejarah, peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus.

"Yang penting kepolisian, TNI, meningkatkan pengamanan dan kita tingkatkan kewaspadan. Selebihnya berjalan biasa karena negara tidak boleh kalah dengan kejahatan," katanya.

Pada kesempatan itu Presiden mengatakan bahwa kasus terorisme adalah kasus yang sensitif di Indonesia.

"Kita tahu di negeri kita masalah ini (teroris) adalah masalah sensitif karena sering di antara kita salah paham, terhadap apa yang dilakukan penegak hukum," katanya.

Oleh karena itu, kata Presiden, upaya penanganan ancaman terorisme hendaknya dilakukan dengan tepat secara profesional dan dapat dijelaskan kepada publik.

Dalam Sidang Kabinet itu Kepala Negara kemudian meminta Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri untuk menjelaskan mengenai kasus terorisme baru-baru ini.

Sebelumnya pada akhir pekan lalu di sela-sela kunjungan kerjanya ke Bandung, Presiden mengatakan bahwa ada ancaman dari pihak-pihak yang berniat buruk.

Namun Kepala Negara menegaskan bahwa aksi terorisme tidak akan menang di Indonesia.

(G003*F008/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010