Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta pihak-pihak yang terlibat dalam pendistribusian bahan bakar gas agar mengecek tabung dan regulator satu per satu dengan teliti.
"Saya ingin setiap tabung termasuk regulatornya dipastikan baik...dilakukan pengecekan, jangan hanya sample tapi one by one," kata kata Presiden dalam Sidang Kabinet Paripurna di Gedung Sekretariat Negara di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan bahwa kegiatan pengecekan itu tentu perlu petugas lebih banyak.
Kepala Negara mengatakan bahwa pada rapat kerja kabinet di Bogor pekan lalu ia telah menginstruksikan agar diambil langkah-langkah lanjutan dalam mengatasi kasus ledakan tabung elpiji 3 kilogram itu.
"Saya minta kementerian terkait termasuk Pertamina segera melakukan upaya-upaya tambahan," katanya.
Terkait masalah pengoplosan gas, Kepala Negara berkomitmen untuk mencari penyelesaian. Ia menyebut mengenai usulan untuk membuat aroma gas sangat menyengat sehingga kebocoran dapat dideteksi dengan mudah dan pembuatan poster panduan penggunaan gas dengan aman.
"Terhadap korban saya harap bisa dilakukan tindakan cepat. Bantuan kemanusiaan," katanya.
Beberapa waktu terakhir sering terjadi sejumlah kasus ledakan tabung elpiji yang merenggut korban. Ledakan itu diduga akibat kurangnya pemahaman cara pemakaian tabung gas dan aksesorisnya.
Selain itu, ledakan diduga akibat praktik ilegal, terutama produksi tabung yang tidak sesuai standar dan praktik penyuntikan gas yang berakibat pada kerusakan tabung.
Pemerintah akan menarik seluruh tabung yang tidak sesuai standar. Sampai dengan Juli 2010, pemerintah telah menarik satu juta tabung elpiji ukuran tiga kilogram yang rusak dan tidak sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).
Pemerintah juga berkomitmen terus melakukan sosialisasi pemakaian dan perawatan tabung gas beserta aksesorisnya. Sosialisasi akan dilakukan di setiap rumah atau komunitas.
(G003*F008/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010