"Dia diterkam saat menyadap getah karet," kata Kepala Seksi Wilayah III Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Hutomo, kepada ANTARA, Selasa.
Hutomo menjelaskan, kejadian nahas itu terjadi Senin kemarin (9/8) sekitar 11.00 WIB saat korban dan orang tuanya sedang memanen getah karet di kebun mereka.
"Orang tuanya curiga karena anaknya terpisah dan ditemukan noda darah di tanah. Akhirnya Ahmad ditemukan sudah tergeletak dan seekor harimau ada di sebelahnya," ujarnya.
0rang tua korban akhirnya mengusir harimau tersebut, tapi nyawa korban sudah tak bisa diselamatkan.
Hutomo mengatakan, personel BBKSDA kini diterjunkan ke lapangan untuk mencegah konflik harimau-manusia di daerah itu.
Ketua Yayasan Pelestarian Harimau Sumatera Bastoni mengatakan kemungkinan besar harimau yang menyerang berasal dari landskap Kawasan Konservasi Harimau Sumatera (Phantera tigris sumatrae) Senepis.
Konflik di sekitar daerah itu, lanjutnya, cukup tinggi akibat habitat satwa liar makin terancam perambahan dan alih fungsi hutan jadi perkebunan.
Dia mengungkapkan, dua ekor harimau liar cacat akibat jerat yang dipasang warga. (*)
F012/AR09
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010