Jakarta (ANTARA News) - Tiga menteri yakni Menko Kesra Agung Laksono, Mentan Suswono dan Menhut Zulifli Hasan menghadiri silaturahmi pengurus Himpunan Kerukunan Tani Indonesia versi Oesman Sapta di Jakarta, Senin malam.

Selain itu hadir pengurus HKTI dari berbagai partai politik seperti dari PDI Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa (Lily Wahid) dan PPP.

Pengurus HKTI yang hadir adalah Ketua Umum Oesman Sapta, Sekjen Benny Pasaribu dan Ketua Harian Sutrisno Iwantono. Kepengurusan HKTI versi Oesman Sapta diumumkan pada Minggu (8/8). Sebagai Penasehat HKTI adalah Siswono Yudhohusodo.

Munas HKTI pada pertengahan Juli lalu juga menghasilkan HKTI versi Prabowo Subianto yang kepengurusannya dikukuhkan pada Jumat (6/8).

Oesman Sapta mengatakan, selain profesional, kepengurusan HKTI versinya juga diisi tokoh partai politik, tidak hanya yang hadir saat itu .

Namun Oesman Sapta mengatakan saat di HKTI mereka melepaskan baju kepartaiannya. Mereka akan bahu membahu bekerja untuk menyejahterakan petani. "Kita juga akan bekerjasama dengan pemerintah. HKTI harus punya visi dan misi yang sejalan dengan pemerintah," katanya.

HKTI, katanya, juga akan selalu serius berupaya memperjuangkan agar petani bisa memperoleh bibit, pupuk dan sarana lainnya seperti kredit, sesuai yang diharapkan.

Sementara itu Menhut Zulkifli Hasan mengajak HKTI menyejahterakan masyarakat di sekitar dan dalam hutan.

Ia mengatakan kemampuan masyarakat di sekitar dan dalam hutan masih lemah. "Itulah peran HKTI untuk menjembatani," kata Zulkifli.

Ia mengatakan tahun ini Kementerian Kehutanan mempunyai program penghutanan kembali seluas 500.000 hektare. Lahan itu antara lain akan dijadikan hutan rakyat dan hutan desa.

Untuk melakukan program tersebut juga diperlukan bibit dalam jumlah yang besar, katanya.

Sementara itu, Suswono mengatakan tugas untuk menyejahterakan petani sangat berat. Oleh sebab itu, katanya, siapapun yang ingin membela petani maka disambut baik.

"Apresiasi kelompok manapun. Mudah-mudahan dengan niat tulus ada jalan keluar untuk menyejahterakan petani," katanya.

Suswono mengatakan saat ini persoalan pertanian antara lain adalah lahan pertanian yang sempit, irigasi, permodalan dan sumber daya manusia.

Sedangkan Agung Laksono mengharapkan Oesman Sapta mampu memimpin HKTI dengan baik sehingga kesejahteraan petani menjadi baik.

"Memakmurkan petani berarti memakmurkan rakyat Indonesia karena jumlah petani yang banyak," katanya.

Ketua Harian HKTI Iwantono yang bekas Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha secara khusus menyoroti tentang pentingnya mencapai swasembada dan ketahanan pangan. Ia mengatakan tidak ada negara di dunia ini yang negeri bisa stabil apabila tidak dapat mengatasi masalah pertanian.

Iwantono mengatakan Indonesia merupakan negara produsen beras terbesar ketiga di dunia setelah India dan China. Namun demikian setiap tahun masih dihantui oleh kekhawatiran kekurangan supply sehingga harus impor.(*)
(U002/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010