Hantu inflasi kembali tepat pada waktunya.

New York (ANTARA) - Wall Street berakhir menguat tajam pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), bangkit kembali dari aksi jual tajam tiga hari berturut-turut di tengah data pasar tenaga kerja yang positif, dengan ketiga indeks utama mencatatkan kenaikan kuat dan saham siklikal menikmati keuntungan terbesar.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 433,79 poin atau 1,29 persen, menjadi berakhir di 34.021,45 poin. Indeks S&P 500 rebound 49,46 poin atau 1,22 persen, menjadi menetap di 4.112,50 poin. Indeks Komposit Nasdaq terangkat 93,31 poin atau 0,72 persen, menjadi berakhir di 13.124,99 poin.

Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor industri dan keuangan masing-masing terdongkrak 1,9 persen dan 1,87 persen, memimpin keuntungan. Sementara itu, sektor energi jatuh 1,35 persen, satu-satunya kelompok yang menurun, menyusul kemerosotan harga minyak.

Baca juga: Wall Street dibuka turun, tertekan Indeks Harga Konsumen AS meningkat

Reaksi pasar tersebut mengikuti kemunduran besar di Wall Street ketika data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan membuat takut investor. Indeks saham AS ditutup melemah tajam sehari sebelumnya, yang membuat indeks Dow jatuh hampir 700 poin merupakan sesi terburuknya dalam beberapa bulan.

Data ekonomi baru-baru ini telah memicu kekhawatiran inflasi karena kelangkaan bahan dan pekerja mengancam harga-harga yang melonjak dalam menghadapi lonjakan permintaan.

"Jika ini adalah jejak kaki, rantai pasokan masih mengikat sepatu mereka," kata David Carter, kepala investasi di Lenox Wealth Advisors di New York. “Tapi mereka akan mengejar permintaan dengan cukup cepat.”

Tetapi pada Kamis (13/5/2021), investor tampaknya memandang situasi dengan optimis atau penuh harapan dari penyamaan permintaan/penawaran.

Hal ini dibuktikan dengan kinerja saham berkapitalisasi kecil, chips dan transportasi yang lebih baik, saham-saham yang sensitif secara ekonomi yang akan menguat saat Amerika Serikat keluar dari resesi pandemi.

“Sektor dan saham yang terkena dampak paling signifikan oleh aksi jual kemarin rebound kuat hari ini mengingat bahwa pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan tetap kuat sepanjang tahun dan setiap inflasi cenderung bersifat sementara,” tambah Carter.

Baca juga: Dolar datar setelah lebih banyak bukti kenaikan inflasi

Permohonan baru untuk tunjangan pengangguran terus menurun, menurut data klaim pengangguran dari Departemen Tenaga Kerja yang mencapai level terendah 14 bulan.

Data Departemen Tenaga Kerja juga menunjukkan harga-harga produsen melonjak bulan lalu, membangun narasi lonjakan inflasi dari laporan harga konsumen pada Rabu (12/5/2021).

"Hantu inflasi kembali tepat pada waktunya," kata Carter. "Dan akan terus menakuti pasar selama beberapa bulan mendatang."

Tetapi kenaikan harga-harga telah diantisipasi secara luas, dan Federal Reserve AS telah berulang kali memberikan jaminan bahwa mereka tidak memperkirakan lonjakan tersebut berubah menjadi inflasi jangka panjang yang berkelanjutan.

Pemilik aplikasi kencan Bumble Inc jatuh di bawah harga penawaran umum perdana, karena investor tetap berhati-hati tentang seberapa cepat pengguna akan kembali ke pertemuan langsung.

Baca juga: Saham Inggris balik melemah, indeks FTSE 100 tergerus 0,59 persen

Saham Walt Disney Co terombang-ambing sepanjang sesi menjelang hasil kuartalan yang diharapkan setelah bel penutupan.

Boeing Co menguat setelah mendapat persetujuan dari regulator AS untuk perbaikan masalah electrical grounding.
Sementara Tesla melanjutkan penurunannya setelah bos Elon Musk menggandakan penolakannya yang tiba-tiba terhadap mata uang digital bitcoin.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021