Pada masa lalu mungkin maaf-maafkan ini kering makna tapi di tahun ini kita akan sungguh sungguh meminta maaf kepada orang tua karena tidak dapat pulang dan bersimpuh di kaki....Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan tradisi bermaaf-maafan ketika Lebaran lebih bermakna dalam situasi pandemi COVID-19.
“Pada masa lalu mungkin maaf-maafkan ini kering makna tapi di tahun ini kita akan sungguh sungguh meminta maaf kepada orang tua karena tidak dapat pulang dan bersimpuh di kaki mereka,” kata Menko Airlangga dalam laman Instagram resminya, Kamis.
Ia menyebutkan tradisi bermaaf-maafan kepada sanak famili juga terasa berbeda karena tidak bisa berkumpul dan bersilaturahmi. Begitu juga tradisi bermaaf-maafan dengan handai taulan karena janji bertemu dan berbagi cerita tidak bisa diwujudkan pada tahun ini.
"Hal ini tetap bisa kita lakukan dengan cara virtual dan tentunya tetap dengan kekhusyukan serta rasa syukur kepada Allah SWT," ungkap Menko Airlangga.
Baca juga: Tarif vaksin gotong royong ditetapkan Rp500 ribu per dosis
Airlangga mengajak umat Muslim mensyukuri segala kemudahan yang telah diberikan oleh Allah SWT selama menjalani puasa Ramadhan dan berharap seluruh ibadah bisa diterima di sisi-Nya serta menjadi umat yang bertaqwa.
“Kini sampailah kita di hari kemenangan Hari Raya raya Idul Fitri meskipun dirayakan dalam situasi namun tidak mengurangi keutamaan dan kekhusyukan hari raya,” ujar Airlangga.
Ia juga mengingatkan masyarakat tak abai dalam menerapkan protokol kesehatan selama menjalani hari kemenangan pada Idul Fitri 1442 Hijriah.
Baca juga: IPO: Kinerja Menteri Airlangga layak diapresiasi
“Mari kita saling bermaafan dan bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas segala rahmat dan karunia-Nya. Namun, jangan lupa untuk selalu menjaga protokol kesehatan dan menerapkan tiga M di mana pun kita berada,” kata dia.
“Saya Airlangga Hartarto beserta istri dan keluarga mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, minal aidzin wal faidin mohon maaf lahir dan batin,” ujarnya.
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021