Ambon (ANTARA News) - Dua puluh unit rumah warga di Desa Larike, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah, tertimbun tanah longsor ketika hujan lebat mengguyur Pulau Ambon pada Minggu (8/8) malam.

Kepala Desa Larike, Abdulah Laisepa, di Ambon Senin mengatakan, hujan yang telah menguyur Pulau Ambon sepekan terakhir ini menyebabkan tanah perbukitan di desa tersebut longsor dan menimpa 20 unit rumah.

"Tiga rumah yang paling parah tertimbun longsor, yakni rumah milik Abdulrachman Syah, Ibrahim Syah, dan Hady Luang," ujarnya.

Abdulrachman mengatakan bencana alam itu mulai diketahui warga pada Senin (9/8) sekitar pukul 02.00 WIT karena sebagian tanah mulai terbawa air hujan.

"Gejala longsor mulai terlihat Senin dini hari dengan longsoran terbawa air dari perbukitan yang langsung menimpa rumah warga," katanya.

Melihat gejala akan terjadi longsor lebih besar, maka warga memutuskan mengungsi ke rumah saudara di lokasi aman.

Dia mengatakan, sekarang warga sedang bergotong-royong membantu membersihkan beberapa rumah yang tertimbun tanah dengan peralatan seadanya karena belum ada bantuan dari Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) Kabupaten Maluku Tengah maupun Provinsi Maluku.

"Kami bersyukur tidak terjadi korban jiwa karena warga cepat menghindar," kata Abdulrachman.

Dia sudah melaporkan kejadian tersebut kepada Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah. Namun, hingga sekarang belum ada bantuan tanggap darurat, misalnya, membangun dapur umum ataupun penyaluran bahan kebutuhan pokok untuk masyarakat di desa setempat.

"Kami juga sudah laporkan ke Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Maluku karena mempertimbangkan waktu maupun jarak tempuh ke Masohi, Ibu Kota Kabupaten Maluku Tengah, untuk mendapatkan bantuan," katanya.

Dia juga mengimbau warganya yang rumah mereka di lokasi rawan longsor untuk selalu tetap waspada terhadap bencana alam itu karena intensitas curah hujan sedang hingga lebat belum dapat dipastikan kapan berakhir.

"Saya menyosialisasikan peringatan dini cuaca ekstrim dan juga memperkirakan kemungkinan terjadi hujan agar masyarakat mengantisipasinya sejak dini," ujar Abdulrachman Laisepa.

(ANT-184/D007/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010