Indragiri Hilir (ANTARA) - Jajaran Polsek Kemuning, Polres Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau, pada Rabu (12/5), menangkap MA (38) warga Desa Batu Ampar karena terbukti memiliki senjata api rakitan laras pendek (pistol) jenis revolver.
Paur Humas Polres Inhil Ipda Esra di Tembilahan, Kamis, mengatakan penangkapan MA bermula adanya informasi dari masyarakat yang sering mendengar suara ledakan di sekitar rumah tersangka.
Kepala Polsek Kemuning Kompol Benhardi lalu memerintahkan anggotanya untuk menindaklanjuti laporan tersebut dengan menyelidiki sekitar kediaman tersangka.
Baca juga: Kapolda Lampung musnahkan 183 pucuk senjata api rakitan
Baca juga: Oknum ASN pemilik senjata api rakitan terancam dipecat
Baca juga: Polisi amankan lima pucuk senpi rakitan di Merauke
Sekitar pukul 04.00 WIB, personil sampai di rumah tersangka dan melakukan penggeledahan serta penangkapan terhadap MA karena diduga telah melakukan tindak pidana pembuatan bahan peledak jenis amunisi (peluru revolver).
"Dari hasil penggeledahan ditemukan barang bukti berupa satu peluru revolver, tiga selongsong peluru revolver, 21 kotak korek api, satu besi berbentuk tabung bertuliskan 50 gram dan satu buah pisau," terangnya.
Ersa menerangkan berdasarkan keterangan dari tersangka, selongsong peluru itu diperoleh dari WI yang saat ini masih dalam penyelidikan. WI juga yang memerintahkan tersangka membuat amunisi revolver tersebut.
"Hasil pengembangan dari tersangka, proyektil peluru dibuat dengan cara mencairkan barang-barang yang berbahan dari timah lalu dibentuk menyerupai proyektil peluru. Sedangkan untuk mesiu, tersangka membuatnya dari kepala batang korek api yang sudah dihaluskan," terangnya.
Kemudian aparat kembali melakukan penggeledahan rumah dan pekarangan rumah tersangka, akhirnya ditemukan sepucuk senjata api rakitan dan 17 bahan peledak Hilti. Tersangka beserta barang bukti dibawa ke Polsek Kemuning untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
"MA dikenakan UU Darurat No. 12 1951, ancaman hukuman 20 tahun penjara," sebutnya yang juga mengingatkan masyarakat untuk tidak bermain-main dengan senjata api ilegal karena sanksinya berat.
Pewarta: Adriah
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021