Jakarta, 9/8 (ANTARA) - Bio Farma ditunjuk untuk memonitoring penerapan seluruh hasil keputusan dalam pertemuan tahunan ke-6 Islamic Development Bank-Self Reliance in Vaccine Production (IDB-SRVP) Program yang dilaksanakan di Bandung 6-9 Agustus 2010. Penunjukan ini disepakati dalam pembahasan rumusan keputusan yang diikuti seluruh delegasi dari 12 negara, Senin (9/8).
Sidang pembahasan rumusan keputusan dipimpin oleh Chairman of Meeting, Iskandar, menyepakati perlunya seluruh keputusan dimonitoring oleh Bio Farma. Selain itu, laboratorium Bio Farma dijadikan sebagai rujukan dalam pengembangan laboratorium di negara-negara Islam anggota IDB.
Pra kualifikasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang selama pelaksanaan pertemuan menjadi salah satu pembicaraan penting. Representatif WHO, Haouda Langar, menegaskan pra kualifikasi WHO diperlukan untuk menjamin mutu produk vaksin yang dihasilkan oleh negara-negara anggota IDB. "Pra kualifikasi diperlukan untuk mengevaluasi produk vaksin," tegas Langar. WHO melakukan monitoring berkelanjutan dalam proses evaluasi tersebut.
Pra kualifikasi WHO adalah pelayanan berupa saran tentang mutu, kemanjuran serta keamanan vaksin. WHO perlu memastikan supaya vaksin dapat memenuhi target populasi serta memberikan program imunisasi. WHO pada tahun 2009-2010 memberikan prioritas utama untuk produk vaksin yang di-pra kualifikasi seperti Bivalen Oral Polio Vaccine (bOPV), dengue vaksin serta hepatitis B. Sedangkan prioritas menengah ditujukan bagi vaksin diphtheria tetanus vaksin untuk anak-anak serta diphtheria tetanus pertussis vaksin.
Langar menyatakan WHO tetap berkomitmen untuk memberikan dukungan teknik untuk memperkuat produser vaksin di seluruh dunia, termasuk di negara-negara berkembang anggota IDB. Dalam pertemuan seluruh delegasi anggota menyepakati pembentukan satuan kerja di antara negara anggota IDB. Tugas dari satuan kerja ini memberikan masukan kepada WHO dalam membuat pedoman pra kualifikasi bagi produsen vaksin.
Indonesia dan Iran ditunjuk untuk membantu produsen vaksin di negara-negara lainnya anggota IDB mempercepat pencapaian pra kualifikasi WHO. Sementara itu ditetapkan Republik Mali Afrika sebagai tuan rumah 7th Annual Meeting IDB-SRVP tahun 2011.
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2010