Surabaya (ANTARA News) - Tiga orang dari satu keluarga dari pria bernama Ramelan, menderita luka bakar karena ledakan elpiji 3 kilogram, Senin, di Jln. Tambak Gringsing, Surabaya, Jawa Timur.
Tiga korban diantaranya Hoesniyah (47), istri Ramelan, ibunya Hosiah (69), dan Huslan Hasrul Akbar (26). Ketiganya menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Al-Irsyad, Surabaya.
Kepala Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Ajun Komisaris Besar Polisi Widodo mengatakan belum bisa memastikan penyebab ledakan tabung 3 kg karena masih disidik.
"Kami masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi beserta Tim Labolatorium Forensik Markas Besar Polri Cabang Surabaya untuk mencari penyebab terjadinya ledakan," paparnya.
Barang bukti berupa tabung elpiji 3 kg, selang dan regulator telah diamankan polisi untuk proses pemeriksaan lebih lanjut, sementara rumah korban yang bagian atapnya jebol telah dipasangi garis polisi.
Para tetangga korban mengatakan, saat itu Ramelan baru mengisi gas elpiji 3 kg, namun ketika regulator dipasang, terdengar suara selang bocor.
"Melihat kejadian itu, regulator dicabut dan Ramelan merendamnya di kamar mandi. Ternyata tabung itu semakin bergelembung karena bocor," ujar A. Syukur, tetangga korban.
Ramelan kemudian mengeluarkan tabung elpiji ke luar rumah dan meminta semua keluarganya ikut keluar.
Menganggap tabung sudah aman, keluarga Ramelan meletakkannya lagi di dapur dan melanjutkan memasak menggunakan kompor minyak tanah.
Tapi ketika Hoesniyah menyalakan korek api untuk menghidupkan kompor, percikan api menyambar gas dan ledakan pun terjadi.
Hoesniyah yang berada di dapur pun terkena api. Tidak hanya itu saja, ibu dan anaknya juga terkena sambaran ledakan. Bahkan, plafon atap rumah mereka jebol.(*)
ANT/AR09
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010