Mukomuko (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan hanya 26 dari 116 desa di daerah ini yang membagikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa bulan ketiga secara nontunai kepada masyarakat yang terdampak COVID-19 di daerah ini.

“Sebanyak 116 dari 148 desa yang telah membagikan BLT Dana Desa bulan ketiga, sebanyak 26 desa di antaranya yang membagikan BLT secara nontunai, 90 desa secara tunai,” kata Kabid Pemerintahan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mukomuko M Fadli di Mukomuko, Rabu.

Ia mengatakan hal itu setelah menerima laporan jumlah penerima manfaat BLT-DD bulan Februari di Kabupaten Mukomuko dari sebanyak 148 desa yang tersebar di daerah ini.

Pihaknya menyarankan kepada semua desa di daerah ini agar membagikan BLT Dana Desa secara nontunai guna menghindari kerumunan pada masa pandemi COVID-19.

Selain itu, menurutnya, pembagian BLT DD secara nontunai guna meringankan tugas pemerintah kecamatan dan desa karena pembagiannya melalui bank sebagai penyaluran bantuan.

Kendati demikian ia mengatakan pemerintah desa yang memiliki kewenangan untuk menentukan sistem pembagian BLT Dana Desa kepada masyarakatnya secara tunai atau nontunai.

Sementara itu sebanyak 6.159 keluarga warga tergolong ekonomi miskin yang terdampak COVID-19 di 148 desa di daerah ini yang menerima manfaat BLT.

Sedangkan mayoritas dari 148 desa di daerah ini telah menerima penyaluran Dana Desa dan Alokasi Dana Desa tahap I sebesar 40 persen telah menyelesaikan pembagian BLT tahap satu dan dua.

Selanjutnya ia telah meminta kepada desa di daerah ini untuk segera membagikan dana BLT kepada masyarakat terdampak COVID-19 agar mereka bisa mencairkan Dana Desa untuk BLT bulan berikutnya.

Sebanyak 148 desa di Kabupaten Mukomuko pada 2021 mendapatkan Dana Desa sebesar Rp123,16 miliar, meningkat dibandingkan dengan pada 2020 senilai Rp122,88 miliar.

Dari Dana Desa sebesar Rp123,16 miliar tahun 2021 ini, lanjutnya, setiap desa di daerah ini mendapatkan Dana Desa paling sedikit Rp600 juta dan paling banyak Rp1,5 miliar.

Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021