Kabul (ANTARA News/AFP) - Lebih dari 1.300 warga sipil tewas di Afghanistan tahun ini, sebagian besar akibat kelompok Taliban, kata satu kelompok hak asasi manusia, Ahad.
Para gerilyawan Taliban bertanggung jawab sekitar 68 persen atas tewasnya 1.325 warga sipil sementara pasukan Afghanistan dan NATO dipersalahkan 23 persen, kata kelompok Komisi Hak Asasi Manusia Independen.
Aksi kekerasan tetapi oleh "faktor-faktor yang tidak diketahui" menewaskan sisanya.
Data terbaru menunjukkan lima persen meningkat pada periode yang sama tahun lalu, kata kelompok itu, mengutip perhitungan nasional oleh kantor-kantor regional, kata komisioner senior Nader Naderi kepada wartawan.
Sebagian besar korban tewas oleh gerilyawan, akibat bom-bom rakitan, senjata pilihan Taliban yang juga bertanggung jawab atas sebagian besar militer yang tewas di Afghanistan.
Nadery mengatakan lebih sedikit korban yang tewas dalam seranga-serangan udara yang dipimpin NATO tetapi lebih banyak yang tewas akibat serangan-serangan roket yang ditujukan terhadap gerilyawan, tetapi ia tidak menyebutkan angka-angka.
Korban-korban sipil menjadi satu masalah kritis dalam perang hampir sembilan tahun di Afghanistan dan menurunkan jumlah insiden-insiden seperti itu dianggap sebagai penting bagi strategi kontra pemberontakan yang dipimpin Amerika Serikat yang bertujuan mengakhiri konflik itu.(*)
(Uu.H-RN/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010