Palembang (ANTARA News) - Kuota empat pemain asing Sriwijaya Football Club untuk musim kompetisi 2010-2011 masih lowong, menyusul batalnya tiga pemain Arema Indonesia berlabuh dan Zah Rahan (pemain lama) yang hingga saat ini belum memberikan keputusan, kata Hendri Zainudin di Palembang, Minggu.

Menurut Direktur Teknik PT Sriwijaya Optimis Mandiri itu, karena Noh Alam Shah, M Ridhuan, dan Piere Njangka batal bergabung, maka kuota pemain asing SFC kembali lowong. Zah Rahan juga hingga saat ini belum memberikan kepastian.

Sementara ini, dia melanjutkan, manajemen klub baru memperpanjang kontrak Keith Kayamba Gumbs untuk mengisi kuota pemain asing non Asia.

Artinya, kuota yang kosong itu adalah untuk dua pemain Asia, dan dua pemain asing non Asia, lanjut dia.

"Sejauh ini baru Kayamba yang sudah resmi dengan kita karena dia sudah tandatangan kontrak sebelum pulang ke Australia, Sabtu (7/8). Empat pemain lain masih tanda tanya," ujar dia.

Hanya saja, dia tak membantah mempertahankan Zah Rahan menjadi target utama manajemen, mengingat ini adalah permintaan pelatih baru Ivan Kolev.

"Zah Rahan dan Kayamba, adalah dua pemain asing yang wajib dipertahankan atas permintaan Kolev. Untuk itu kami akan berjuang", kata mantan manajer PS Banyuasin ini.

Menurut dia, peluang SFC untuk tetap mempertahankan Zah Rahan dihadang oleh dua klub besar di Indonesia, yakni Persipura dan Persib Bandung.

"Wajar saja, pemain seperti Zah diinginkan banyak klub. Tapi, kami yakin dengan pendekatan dan nilai kontrak yang ditawarkan Zah tidak akan lari ke klub lain," ujar dia.

Sementara, Zah yang dihubungi dalam kesempatan berbeda mengaku belum mau berkomentar mengenai kemana dia akan berlabuh musim depan.

"Saya belum mau berkomentar dulu. Saat ini saya ingin menikmati liburan bersama keluarga di Liberia," ucap dia.

Beberapa waktu lalu, Zah Rahan tertangkap basah sedang melakukan pembicaraan empat mata dengan pelatih Persipura Jayapura Jacsen F Tiago, di sebuah hotel ternama di Solo, (30/7).

Zah mengakui pertemuan itu, namun berkilah hanya melakukan perbincangan biasa.

"Saya kenal dengan Jacsen jadi wajar-wajar saja jika saya ngobrol-ngobrol dengan dia. Saya hanya bicara biasa saja. Yang jelas dia tahun Sriwijaya masih prioritas utama saya," ucap dia.(*)

(ANT-039/M033/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010