"20 laki-laki dan sembilan perempuan peserta seleksi calon praja IPDN dari 11 kabupaten dan kota se-Sultra, akan meninggalkan Kendari tanggal 8 Agustus, untuk menguikuti pantukhir di Jatinangor," kata Kepala Bidang Pengembangan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sultra, Syahrir, di Kendari, Sabtu.
Sebelumnya, pendaftar IPDN tercatat 138 orang dinyatakan lulus berkas sekaligus mengikuti tes psikologi di SMA 4 Kendari bulan Mei lalu. Setelah tes kesamaptaan dan kesehatan di Rumah sakit Ismoyo, jumlahhya tersisa 78 orang. Setelah ujian akademik, hanya 29 orang dinyatakan berhak mengikuti rangkuman tes akhir di Jatinangor.
"Dari 12 kabupaten dan kota yang mengirim calon calon praja, hanya utusan Kabupaten Konawe yang gugur semua dalam tes kesehatan dan kesamaptaan, karena lemah fisik dan mudah sakit, sehingga utusan Sultra berasal dari 11 kabupaten dan kota," jelas Syahrir.
Ditambahkannya, seluruh biaya calon praja termasuk pantukhir di Jatinangor, dibebankan kepada peserta, sesuai ketentuan dari IPDN.
Tahapan tes prapantukhir di daerah merupakan sistem perekrutan cara lama, meskipun pernah dilakukan secara terpusat di IPDN selama beberapa tahun lalu.
IPDN merupakan salah satu sekolah kedinasan dalam lingkup Kementerian Dalam Negeri, yang alumninya akan diangkat menjadi pamong praja. Pemerintah sempat menutup penerimaan praja IPDN selam satu tahun, untuk mereformasi institut itu, menyusul banyaknya penyimpangan yang ditemukan dalam IPDN. (ANT178/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010