Kami panitia juga mempersiapkan delapan tong air dengan banyak kran untuk masyarakat mencuci tangan

Pontianak (ANTARA) - Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Pontianak bersama Satgas COVID-19 setempat telah mempersiapkan pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1442 Hijriah yang akan dipusatkan di Jalan Rahadi Usman Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat dengan penerapan protokol kesehatan (prokes).

"PHBI bersama Satgas COVID-19 telah merancang pelaksanaan Shalat Idul Fitri di lapangan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat," kata Ketua Umum PHBI Kota Pontianak Yaya Maulidia ditemui di ruang Sekretariat Satgas COVID-19 Kota Pontianak di Pontianak, Rabu.

Saat Shalat Idul Fitri, kata dia, jamaah wajib menggunakan masker. Selaku panitia Shalat Idul Fitri di depan Kantor Wali Kota Pontianak, pihaknya juga mempersiapkan fasilitas untuk mencuci tangan, penyanitasi tangan, masker cadangan, serta pengukur suhu tubuh.

"Bahkan untuk saf shalat juga akan menggunakan jarak sehingga pelaksanaan Shalat Idul Fitri tetap menerapkan protokol kesehatan," katanya.

Baca juga: Satgas COVID-19 distribusikan 6.674 masker untuk Shalat Idul Fitri

Areal Shalat Idul Fitri mulai dari depan Kantor Pos lama hingga arah Bank BNI 1946.

Terkait dengan kesiapan petugas, pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan masyarakat atau jamaah mematuhi protokol kesehatan.

Petugas Dinas Kesehatan Kota Pontianak akan diturunkan lima tim dan ditempatkan di titik-titik tertentu untuk membantu panitia dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Kami panitia juga mempersiapkan delapan tong air dengan banyak kran untuk masyarakat mencuci tangan," ungkapnya.

Dalam Shalat Idul Fitri di lapangan di Jalan Rahadi Usman Kota Pontianak, pihaknya berupaya mencegah kerumunan dengan dibantu petugas Satpol PP Kota Pontianak, Polresta Pontianak Kota, serta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

"Hasil koordinasi dengan Satgas COVID-19 Kota Pontianak mereka juga akan menurunkan tim untuk membantu panitia dalam rangka penerapan protokol kesehatan," ungkap Yaya yang juga Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Kota Pontianak itu.

Baca juga: Masjid Agung Palembang batasi jamaah Shalat Id 1.000 orang

Khatib pada Shalat Id di tempat itu, K.H. Jalaluddin Ahmad dan imam Muhammad Ali, sedangkan pembuatan garis saf dilakukan H-1 Idul Fiitri.

"Penyemprotan disinfektan juga dilakukan sebelum dan setelah pelaksanaan Shalat Idul Fitri," katanya.

Sebelumnya, Wali Kota Pontianak Edi Rusdo Kamtono mengatakan Shalat Idul Fitri di lapangan sebagaimana akan digelar di depan kantor wali kota setempat, juga bertujuan mengurai massa agar tidak terjadi kepadatan di masjid-masjid yang ada.

"Sehingga jamaah tidak hanya terpusat di satu titik saja dan agar tidak terlalu padat," katanya.

Berkaca dari pengalaman Shalat Idul Adha tahun lalu di tengah pandemi, pihaknya akan menerapkan prosedur yang sama sesuai protokol kesehatan. Panitia penyelenggara Shalat Idul Fitri akan mengatur jarak antarumat.

"Saya juga mengimbau kepada masyarakat terutama kelompok usia lansia, anak-anak dan yang merasa kurang enak badan (kurang sehat, red.), sebaiknya tidak datang ke lapangan," katanya.

Baca juga: Pemprov Sumbar tidak gelar Shalat Id berjamaah karena pandemi
Baca juga: Pemkab Mukomuko minta warga di zona merah agar Shalat Id di rumah

Pewarta: Andilala
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021