Jakarta (ANTARA News) - Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (APERSI) menyebut program pembangunan apartemen murah 1.000 tower yang dicanangkan pemerintah selama lima tahun sejak 2007 sudah terhenti sejak akhir tahun lalu.

"Saya dengar memang sudah stuck (terhenti) sejak akhir tahun lalu," kata Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) 2010-2013, Eddy Ganefo , Sabtu, tentang perkembangan program apartemen murah bersubsidi 1.000 tower itu.

Menurutnya, kendala utama yang dihadapi pengembang adalah masalah teknis lapangan dan belum ada dukungan regulasi yang memadai sehingga prosesnya tidak seperti yang diharapkan sebelumnya.

APERSI juga tidak mempunyai laporan atau data terkait realisasi program 1.000 tower tersebut.

"Berapa realisasi dari anggota kami untuk 1.000 tower, kami juga belum tahu. Namun, yang bisa dipastikan adalah anggota kami yang bermain di 1.000 tower ini hanya segelintir saja dari 1.400 anggota di seluruh Indonesia," katanya.

Anggota APERSI sebagian besar berpartisipasi aktif untuk program pembangunan perumahan biasa (landed house) dengan sasaran masyarakat menengah ke bawah atau masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Oleh karena itu, dia berharap, melalui program Fasilitas Likuiditas (FL) yang diluncurkan pemerintah sejak 15 Juli lalu, proyek 1.000 tower bisa bergairah kembali.(*)

E008/R010

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010