Jakarta (ANTARA) - PT Jamkrindo Syariah (JamSyar) menjamin pembiayaan pelaku usaha terutama UMKM terdampak COVID-19 hingga Rp4,74 triliun dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Untuk PEN, hingga saat ini kami telah menjamin lebih dari 957 ribu jumlah nasabah yang terdampak COVID-19 dengan total volume pembiayaan yang dijamin adalah sebesar Rp4,74 triliun,” kata Direktur Utama PT Jamkrindo Syariah (JamSyar) Gatot Suprabowo dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa.
Program PEN ini dilakukan oleh JamSyar melalui kerja sama penjaminan pembiayaan modal kerja PEN bersama dengan 10 bank penyalur pembiayaan modal kerja PEN.
Sampai April 2021 perusahaan itu berhasil membukukan pencapaian laba sebesar Rp35,4 miliar atau naik hingga 89,51 persen (YoY), dimana tahun sebelumnya sebesar Rp18,7 miliar. Target laba yang ditetapkan JamSyar pada 2021 adalah sebesar Rp99,36 miliar atau tumbuh sebesar 125 persen dari 2020. Sampai dengan April 2021, JamSyar telah meraih 35,6 persen dari target.
“Kami bersyukur dapat terus secure, survive, dan sustain melalui pencapaian pertumbuhan bisnis yang terus berkembang hingga saat ini,” kata Gatot.
Di samping pencapaian laba tersebut, Jamsyar juga berhasil mencatat pertumbuhan kinerja bisnis dengan perbandingan year on year (YoY) April 2021, volume penjaminan mencapai Rp15,3 triliun atau meningkat 47,46 persen dari Rp10,3 triliun.
IJK Accrual JamSyar juga berhasil meningkat sebesar Rp182 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp69 miliar. Sedangkan untuk IJK Cash Basis, JamSyar membukukan Rp306 miliar. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, Jamsyar baru membukukan IJK Cash Basis sebesar Rp108 miliar. Dari total asset, Jamsyar juga mengalami peningkatan dari Rp1,2 triliun menjadi Rp1,7 triliun.
Sedangkan dari sisi ekuitas, JamSyar mencatat Rp718, dimana ekuitas pada tahun sebelumnya adalah sebesar Rp648 miliar.
“Pencapaian kinerja tersebut dikontribusi oleh pencapaian penjaminan bersih hingga April 2021 adalah sebesar 34 persen dengan efisiensi biaya berada pada tingkat pencapaian sebesar 23,79 persen,” katanya.
Penjaminan bersih ini didukung pula oleh besarnya produksi khususnya dari produk Penjaminan Modal kerja PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) dan Penjaminan Bank Garansi.
Gatot menambahkan pencapaian kinerja dan efisiensi biaya ini dapat diterapkan dengan melakukan optimalisasi IT dan digitalisasi penjaminan.
“Kami optimistis dan percaya diri untuk mencapai rencana bisnis yang telah ditetapkan di 2021 ini. Pada 2021 ini, fokus segmentasi portofolio yang dijamin adalah pada Penjaminan Pembiayaan PEN dan Penjaminan Non Cash Loan atau Kontra Bank Garansi & Surety Bond,” kata Gatot.
Baca juga: Perkuat bisnis cicil emas, BSI gaet Jamkrindo Syariah
Baca juga: Jamkrindo Syariah berikan penjaminan pembiayaan program PEN
Baca juga: Jamkrindo Syariah optimistis beri penjaminan Rp35,01 triliun tahun ini
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021