Palu (ANTARA News) - Jajaran Kepolisian Resor Palu, Sulawesi Tengah terus memburu para pelaku perampokan yang menggunakan senjata api di Kelurahan Duyu, Kecamatan Palu Barat pada Kamis (5/8) dini hari.
"Pelakunya belum terungkap, masih kita kejar," kata Kapolsek Palu Barat, AKP Achmad Dharmianto saat dihubungi ANTARA per telepon di Palu, Sabtu.
Tak hanya bersenjata api, para pelaku juga menggunakan senjata tajam saat beraksi.
Dia mengatakan, saat ini pihak Polsek Palu Barat masih memeriksa lima orang saksi lebih, khususnya dari para keluarga korban.
Kapolsek Achmad Dharmianto menduga para pelaku yang beraksi itu adalah pemain baru dan tidak terkait dengan kelompok jaringan perampok lainnya yang sebelumnya tertangkap.
"Mereka itu tidak terkait dengan jaringan perampok lainnya," ujarnya.
Dia mengatakan, diantara pelaku itu ada yang menggunakan senjata api sebagaimana keterangan saksi korban.
Secara terpisah, Usman dari pihak keluarga korban menceritakan, kasus perampokan itu terjadi pada Kamis dini hari (5/8) sekitar pukul 02.00 Wita atau selang beberapa jam setelah menggelar acara aqiqah di rumah milik Kaharuddin itu.
Usman menduga kuat pelaku perampokan itu berjumlah delapan orang, dengan rincian lima pelaku di dalam rumah dan tiga rekan lainnya di luar rumah untuk memantau situasi.
Para pelaku yang menggunakan penutup kepala itu beraksi setelah berhasil memasuki rumah korban Kaharuddin lewat jendela samping kiri.
Saat pelaku itu masuk rumah, korban Kaharuddin terbangun dari tidur setelah mendengar suara mencurigakan.
Pelaku yang melihat korban Kaharuddin terbangun lalu dihadang dan diancam akan dibunuh dengan senjata tajam.
"Mereka tidak melawan karena para pelaku menggunakan senjata," kata Usman yang juga sepupu Kaharuddin.
Bersama korban Kaharuddin, para pelaku juga menyekap seluruh penghuni rumah di sebuah kamar dan membungkam mulutnya dengan lakban.
Meski tidak ada korban jiwa, namun akibat dari perampokan itu, korban mengalami kerugian belasan juta rupiah.
Karena dalam kejadian itu, para pelaku berhasil membawa kabur uang tunai sebanyak Rp8 juta, termasuk puluhan gram emas berupa cincin, anting-anting, kalung, dan gelang milik korban.
Sebelumnya, lima dari enam perampok bersenjata api yang beraksi di wilayah Kota Palu berhasil ditangkap aparat Polres setempat pada Kamis (15/7) di lokasi pertambangan emas Poboya, Kecamatan Palu Timur.
Kelima perampok itu dilumpuhkan dengan tembakan timah di kakinya karena melawan dan mencoba kabur saat ditangkap aparat kepolisian setempat.
(ANT-106/S027/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010