Ambon (ANTARA News) - Empat lagi penumpang speedboat "Rani" yang tenggelam dalam pelayaran dari Pulau Manipa, kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) tujuan pulau Ambon pada Kamis (5/8) malam, ditemukan sudah tidak bernyawa.
Kadis Perhubungan dan Kominfo SBB, Irwan Patty kepada ANTARA di Ambon, Sabtu, mengatakan, satu dari empat penumpang ditemukan dalam kondisi meninggal itu adalah balita (2 tahun).
Dia dan dua penumpang lainnya telah dievakuasi ke Manipa untuk dimakamkan. Sedangkan satu lainnya yakni Abdullah Tawainella (42) dimakamkan di Tulehu, Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon.
"Jadi masih tinggal enam orang belum ditemukan, termasuk Camat Manipa, Hanafy Maruapey karena speedboat tersebut ternyata mengangkut 17 orang, termasuk nakhoda dan krunya," ujar Irwan.
Sebelumnya pada Kamis (5/8) malam 2010 telah ditemukan tujuh orang dan satu diantaranya yakni Abdul Majid juga meninggal dunia.
Istri Camat Manipa, Ny. Salapia Tawainella termasuk enam penumpang yang ditemukan selamat dan dia kemarin (Jumat) turut mencari suaminya maupun penumpang lainnya.
Irwan mengakui keberhasilan mendapatkan para korban musibah laut berkat peranserta masyarakat pesisir dari Kecamatan Leihitu, pulau Ambon serta Kecamatan Seram Barat dan Waisala serta Kelang, Manipa dan Buana, kabupaten SBB.
"Terus terang kami melakukan pencarian dengan fasilitas terbatas . Apalagi kondisi cuaca tidak mendukung disertai gelombang berkisar 3 - 5 meter," katanya.
Dia mengatakan, hasil koordinasi dengan Bupati SBB, Jakobus Putileihalat diputuskan untuk mengintensifkan pencarian korban, selanjutnya dievakuasi ke daerah asal dan bila meninggal dimakamkan dengan layak.
"Kami nantinya memberikan santunan sebagai ungkapan belasungkawa dari Pemkab SBB. Hanya saja, musibah ini hendaknya menjadi pengalaman berharga kepada siapa pun agar tidak memaksakan berlayar saat kondisi cuaca ekstrim, apalagi di malam hari," ujar Irwan Patty.
(ANT/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010