"Silahkan kontrol ketat pemerintah namun beri ruang dan kesempatan bagi pemerintah untuk bekerja dengan baik," katanya saat resepsi peringatan HUT ke 16 AJI di Jakarta, Jumat.
Boediono menegaskan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono tidak pernah berniat memberangus atau melemahkan kebebasan pers.
"Pemerintahan ini, seperti AJI, merupakan anak kandung demokrasi yang ditandai dengan kebebasan. Saya bisa berdiri di sini, karena aspirasi dan pilihan rakyat yang disalurkan secara demokratis. Kami tidak mungkin mencederai demokrasi yang sudah terbangun," tuturnya.
Wapres mengakui pada masa silam penguasa merupakan tantangan berat demokrasi termasuk kebebasan pers. Namun, kini demokrasi telah tumbuh dan kebebasan pers dapat bernafas lega.
"Setiap langkah menjadi sorotan, setiap bentuk penyelewengan terekspose secara telanjang. Saya yakin, demokrasi dan pemerintahan yang efektif saling mendukung satu sama lain," katanya.
Boediono menilai tidaklah mudah menyatukan demokrasi dan pemerintahan yang efektif.
Ia mengatakan demokrasi akan berlanjut jika didukung legitimasi rakyat yakni mampu memberikan manfaat bagi rakyat.
Demokrasi juga harus disertai dengan pemerintahan yang efektif yaitu pemerintahan yang mampu menetapkan kebijakan-kebijakan yang bermanfaat bagi rakyat.
"Karena itu saya meminta kepada semua komponen bangsa untuk berkonsolidasi membangun pemerintahan yang efektif dan demokratis," katanya.(*)
R018*M041/AR09
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010