ini merupakan bentuk perlindungan kita terhadap keluarga di kampungJakarta (ANTARA) - Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengemukakan silaturahim secara virtual tidak sedikit pun mengurangi esensi dari pertemuan fisik saat Idul Fitri.
"Metode silaturahim bisa disesuaikan menjadi secara virtual demi mencegah terjadinya penularan pada keluarga di kampung halaman," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mengajak masyarakat untuk menyesuaikan bentuk silaturahim Idul Fitri demi mencegah penularan SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
Wiku memahami, bahwa silaturahim merupakan tradisi dan bentuk ibadah masyarakat yang perlu dijamin haknya, termasuk oleh pemerintah.
Baca juga: Epidemiolog ingatkan warga untuk silaturahim lebaran secara virtual
Selain itu, kata Wiku, silaturahim saat Idul Fitri juga merupakan hal penting dan menjadi momentum melepas kerinduan masyarakat kepada keluarganya yang tinggal jauh di kampung halaman.
“Namun, silaturahim virtual tidak sedikit pun mengurangi esensi silaturahim fisik. Bahkan, silaturahim virtual ini merupakan bentuk perlindungan kita terhadap keluarga di kampung halaman,” katanya.
Wiku mengingatkan bahwa umat Muslim telah berlatih menahan dan mengendalikan hawa nafsu selama bulan Ramadan sehingga diharapkan bisa juga menahan nafsu untuk mudik ke kampung halaman.
"Apa yang dilatih selama Ramadan ini hendaknya bisa dipertahankan, termasuk dalam hal bersabar dan menunda dahulu kegiatan mudik yang ingin dilakukan. Jika kebijakan ini didukung penuh oleh masyarakat, maka akan menjadi modal Perayaan Hari Raya Idul Fitri seperti sedia kala di tahun 2022," katanya.
Baca juga: PBNU: Silaturahim virtual tidak mengurangi nilai dan esensi
Baca juga: Dwiki Dharmawan pilih silaturahmi virtual di tengah pandemi
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021