Makassar (ANTARA News) - Sebagian besar dokumen proyek tentang analisis mengenai dampak lingkungan di Sulawesi Selatan terbakar akibat peristiwa kebakaran di kantor Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Sulsel.
"Dokumen amdal dari perusahaan dan proyek-proyek yang ada di Sulsel di ruangan tersebut," ujar Kepala BLHD Sulsel Tamzil Tadjuddin di Makassar, Jumat.
Ia menjelaskan, ruangan yang terbakar adalah ruangan bidang standarisasi, bidang pengawasan serta ruang mediasi.
Api mulai terlihat membakar gedung empat lantai di sayap kiri di kompleks kantor Gubernur Sulsel sekitar pukul 15.10 wita.
Petugas pemadam kebakaran berhasil menjinakkan api yang sementara diduga akibat kondisi kabel induk bangunan yang sudah tua sekitar satu jam kemudian.
Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini. Dua orang pegawai wanita yang terakhir terlihat beraktivitas di dalam ruangan yang terbakar pun sudah ditemukan dalam keadaan selamat.
Sementara, pihak asuransi dari PT Asuransi Bangun Askrida Sulsel memperkirakan kerugian akibat kebakaran tidak mencapai angka ratusan juta rupiah.
"Saya pikir tidak sampai ratusan juta rupiah. Kita akan lakukan survei dulu dan penghitungan perkiraan kerugian," jelas Kepala Cabang PT Asuransi Bangun Askrida Sulsel Zakir Syawal.
Ia mengatakan, seluruh aset pemerintah provinsi telah diasuransikan termasuk menjamin musibah kebakaran dan huru-hara.
Namun, ia belum dapat memperkirakan kapan hasil survei dapat diketahui. "Petugas survei akan segera turun ke lokasi dan perkiraan kerugian tergantung hitungan petugas, lebih cepat lebih baik." katanya.
Kelengkapan dokumen dan material yang akan diganti, lanjutnya, juga menentukan waktu proses penghitungan.
Setiap tahunnya, pemerintah provinsi membayar premi asurasi keseluruhan aset termasuk kantor penghubung dan asrama mahasiwa sekitar Rp300 hingga Rp400 juta yang dialokasikan dalam APBD.
"Asrama mahasiswa Sulsel di Yogyakarta yang terbakar kemarin sudah kita tangani," ujarnya menambahkan.
(T.KR-RY/D009/P009)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010