Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot antarbank Jakarta pada sesi perdagangan Jumat sore masih stabil seperti hari sebelumnya meski berbagai faktor negatif muncul di pasar.

Nilai tukar tukar rupiah terhadap dolar mencapai Rp8.937-Rp8.947 dibanding penutupan hari sebelumnya Rp8.935-Rp8.945 atau turun dua poin.

Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, mengatakan, nilai tukar rupiah dinilai sangat stabil meski terkoreksi namun penurunannya relatif kecil.

"Kami memperkirakan masih akan bertahan di bawah angka Rp8.950 per dolar," ucapnya.

Menurut Kostaman Thayib, pasar cukup senang dengan posisi rupiah saat ini, karena mampu bertahan sekalipun ada isu negatif seperti inflasi tinggi, dan redenominasi rupiah.

Pelaku pasar hanya berspekulasi melepas rupiah dalam jumlah yang relatif kecil, ujarnya.

Rupiah, lanjut dia, seharus bisa bergerak naik, karena harga minyak dunia naik tajam hingga berkisar antara 80 sampai 81 dolar per barel.

Namun faktor positif itu tertahan oleh melemahnya saham-saham di Amerika Serikat, katanya.

Menurut dia, peluang rupiah untuk naik masih ada, namun pergerakan rupiah masih berada di kisaran sempit, karena Bank Indonesia (BI) tetap menjaganya di pasar.

"Kami memperkirakan pasar akan kembali membaik yang memicu rupiah menguat apalagi didukung bursa Wall Street yang meningkat," ucapnya.

Rupiah diperkirakan akan dapat mencapai angka Rp8.930 per dolar, bahkan kalau tidak ada hambatan akan melewatinya. Meski demikian BI kemungkinan membatasi kenaikan agar tidak mendekati Rp8.900 per dolar, ujarnya.
(T.H-CS/A026/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010