London (ANTARA News) - Sebanyak 10 mahasiswa Islam dari Rusia meneruskan studi S2 di Jurusan Studi Islam dan Pendidikan Bahasa Arab UIN Malik Maulana Ibrahim Malang yang merupakan proyek kerja sama antara KBRI Moskow, Kementerian Agama dan UIN Malang.

Sebelum berangkat, ke 10 mahasiswa Islam itu mendapat pembekalan terakhir di KBRI Moskow, demikian Penanggung jawab Divisi Pendidikan dan Sosbud, Counsellor M. Aji Surya, dalam keterangan persnya yang diterima ANTARA London, Jumat.

Dalam acara tersebut, M Aji Surya menekankan Pemerintah Indonesia memberikan kesempatan emas dalam bentuk beasiswa yang akan menjadi jembatan umat kedua bangsa di kemudian hari.

Dikatakannya dari angkatan pertama inilah akan dievaluasi perlu tidaknya proyek kerja sama ini dilanjutkan tahun depan.

Kesepuluh mahasiswa tersebut merupakan pilihan dari tiga universitas Islam terbesar di Rusia, yakin satu dari Universitas Islam Moskow, tiga dari Universitas Islam Rusia di Kazan dan Universitas Islam Mahajkala di Dagestan.

Kegiatan pembekalan memang dimaksudkan menyampaikan tentang keindonesiaan dan keislaman yang sedang berkembang di Indonesia saat ini yang mungkin belum diketahui oleh mahasiswa tersebut. Selain itu, persiapan teknis praktis pada saat tiba hingga selesai kuliah, paparnya.

Sementara itu, Sekretaris Pertama Pensosbud Jos Manginsela, mengatakan pengetahuan tentang Indonesia dan perkembangan pemikiran dan praktik Islam di Indonesia menjadi dasar penting bagi setiap mahasiswa. Sikap yang terbuka dan bersedia menerima ilmu pengetahuan baru serta kemampuan adaptasi yang tinggi menjadi kunci keberhasilan studi.

Dikatakannya Indonesia mengenal toleransi intern umat beragama dan antar umat beragama. Inilah sendi yang terus dikembangkan sebagai salah satu soko guru pembangunan Indonesia. Mohon hal ini dipahami dan dihayati, sehingga tidak akan ada konflik selama di Malang.

Menurut Jos Manginsela, para penerima beasiswa tertarik untuk studi di Indonesia setelah rektor mereka berkunjung ke tiga Universitas Islam Negeri Jakarta, Jogjakarta dan Malang, akhir tahun lalu.

Nota kesepahaman (MoU) antara lain mengatur kemungkinan kerja sama bidang akademik telah ditandatangani, selain promosi yang dilakukan KBRI Moskow didukung Kementerian Agama dan UIN Malang menghasilkan proyek perdana.

Kesempatan tersebut tidak disia-siakan mahasiswa Islam Rusia dan menyambut hangat tawaran beasiswa dan dalam waktu sekejap kuota terpenuhi.

Para penerima beasiswa yang belum pernah ke Indonesia tersebut tidak merasa takut apalagi khawatir. Bagi mereka Indonesia adalah surga toleransi dan tempat yang indah sebagaimana Pulau Dewata, ujar Jos Manginsela.

"Kalau diizinkan maka saya akan melanjutkan ke jenjang S3 di Malang," kata seorang penerima beasiswa dari Kazan, Rusia Tengah.

"Kalau saya malah khawatir tidak ingin pulang karena jatuh cinta dengan alam dan masyarakat Indonesia," ujar mahasiswa lain dari Mahajkala.

Kesepuluh mahasiswa tersebut, rencananya berangkat ke Jakarta Jumat dan langsung ke Malang setelah sebelumnya istirahat di Jakarta semalam.
(ZG/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010