Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat siang masih berkisar di level seperti hari sebelumnya mencapai Rp8.935-Rp8.945 per dolar, karena pelaku pasar hati-hati untuk melakukan transaksi beli atau jual.

Para pelaku pasar mulai mengurangi aksi lepas, sehingga mata uang Indonesia kembali ke posisi awal yang mencapai Rp8.935 per dolar, karena pelaku melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus membaik, kata Direktur Currency Management Group, Farial Anwar di Jakarta, Jumat.

Farial Anwar mengatakan, rupiah stabil, karena pelaku pasar melakukan aksi beli rupiah dengan melepas dolar, setelah mata uang asing itu melemah terhadap mata uang utama lainnya.

Dolar AS melemah terhadap euro dan yen, karena pelaku asing khawatir dengan tingkat pengangguran di Amerika Serikat, katanya.

Euro berpindah tangan pada 1,3190 dolar lebih tinggi dari 1,3155 dolar. Dolar juga turun terhadap mata uang Jepang, menjadi 85,82 yen dari 86,26 yen.

Karena itu, lanjut dia peluang rupiah untuk kembali naik di atas Rp8.935 per dolar cukup besar, karena sentimen positif makin kuat.

Namun pelaku pasar juga masih khawatir dengan merosotnya saham-saham di Wall Street, akibat data tingkat pengangguran AS yang menimbulkan kekhawatiran, ucapnya.

Menurut dia, peluan rupiah untuk naik masih ada, namun pergerakan rupiah masih berada kisaran sempit, karena Bank Indonesia (BI) tetap menjaganya di pasar.

"Kami memperkirakan pasar akan kembali membaik yang memicu rupiah menguat apalagi didukung bursa Wall Street yang meningkat," ucapnya.

Rupiah, lanjut dia diperkirakan akan dapat mencapai angka Rp8.930 per dolar, bahkan kalau tidak ada hambatan akan meliwatinya.

Meski demikian BI kemungkinan membatasi kenaikan agar tidak mendekati Rp8.900 per dolar, ujarnya.
(h-CS/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010