New York (ANTARA News) - Harga minyak memperpanjang penurunannya pada Kamis, setelah klaim baru manfaat pengangguran Amerika Serikat naik tak terduga ke level tertinggi sejak April, menyoroti keprihatinan pemulihan ekonomi terbesar di dunia.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman September, merosot 46 sen menjadi 82,01 dolar per barel.
Minyak mentah Brent North Sea, London, untuk pengiriman September turun 59 sen menjadi 81,61 dolar.
Pasar mencerna laporan Departemen Tenaga Kerja AS yang menunjukkan klaim awal manfaat pengangguran naik 4,1 persen menjadi 479.000 pada pekan yang berakhir 31 Juli, membingungkan kebanyakan analis yang memperkirakan klaim turun 455.000.
Data pengangguran terbaru datang menjelang laporan utama pemerintah AS Jumat, yang sebagian besar ekonom mengatakan diperkirakan menunjukkan pengangguran sudah tinggi karena perusahaan tetap enggan untuk merekrut pekerja dalam jumlah besar.
Mereka percaya Juli memperlihatkan gaji non-pertanian turun 87.000 dan tingkat pengangguran naik tipis menjadi 9,6 persen, meningkatkan keraguan lebih lanjut tentang pemulihan ekonomi yang rapuh.
Meskipun angka klaim pengangguran tidak mungkin untuk mempengaruhi data gaji Jumat, yang dikumpulkan dalam survei sebelumnya, pasar gelisah, dengan sebagian besar saham turun.
Ada "sedikit kelemahan setelah data pekerjaan AS keluar," kata Tom Bentz, seorang analis di BNP Paribas. "Kami memiliki banyak volatilitas selama beberapa hari terakhir, sehingga pasar hanya mengambil nafas."
Harga minyak jatuh pada hari Rabu untuk pertama kalinya dalam lima sesi meskipun data menunjukkan penurunan dalam persediaan minyak mentah AS menunjukkan permintaan yang lebih besar dalam perekonomian terbesar di dunia.
Jika data pekerjaan pada Jumat "adalah nyata buruk, itu dapat meningkatkan kesempatan pelonggaran kuantitatif dan memperlemah dolar dan mendukung pasar, tetapi mungkin juga mengganggu permintaan dan menjadi bearish," kata Phil Flynn, analis di PFG Best.
"Itu salah satu alasan mengapa pasar tidak yakin bagaimana untuk mengambil nomor," katanya dikutip AFP.
Beberapa analis telah berspekulasi bahwa Federal Reserve AS dapat mengambil langkah tindakan pelonggaran kuantitatif - memompa uang ke dalam perekonomian melalui pembelian aset - untuk mencegah pertumbuhan dari pelambatan.
(A026/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010