Jakarta (ANTARA News) - Tim Nasional Indonesia di bawah asuhan pelatih asal Austria, Alfred Riedl, menyiapkan kuota bagi pemain naturasilasi untuk masuk tim yang akan berlaga di SEA Games 2011.
Asisten Pelatih Timnas Wolfgang Pikal di Jakarta, Kamis mengatakan berdasarkan pantauan yang dilakukan oleh tim ada beberapa pemain yang layak untuk memperkuat tim Merah Putih.
"Pemain itu diproyeksikan memperkuat timnas U-23. Salah satu pertimbangannya adalah mereka masih muda dan memiliki kemampuan," katanya saat dikonfirmasi.
Menurut dia, berdasarkan pantauan, terutama pada pertandingan "charity games" di Malang beberapa waktu yang lalu, terdapat dua pemain muda berdarah Indonesia yang layak untuk dinaturalisasikan.
Kedua pemain itu adalah Kim Jeffry Kurniawan yang saat ini berkewarganeraan Jerman dan Alessandro Trobucco, sedangkan satu pemain lagi, yaitu Irfan Bachdim, telah memiliki paspor Indonesia.
"Ketiga pemain itu telah menunjukkan kualitasnya saat pertandingan "charity games". Namun, kami melihat Kim dan Irfan lebih layak masuk tim. Untuk Alessandro permainannya belum menggigit," katanya menambahkan.
Karena proses persiapan untuk pembentukan Timnas U-23 baru dimulai bulan Januari 2011, pihaknya berharap Kim bisa secepatnya menyelesaikan masalah kewarganegaraannya.
Irfan Bachdim pada pertandingan "charity games" di Malang yang tergabung dengan tim Garuda Merah telah menunjukkan kualitasnya yaitu dengan mencetak dua gol dari 4 gol yang tercipta, sedangkan Kim juga telah menunjukkan "skill" individunya dengan baik.
Ditanya persiapan timnas untuk pertandingan Piala AFF, dia mengatakan pihaknya telah menetapkan 15 pemain dari empat tim, yaitu Persatua Sepak Bola Indonesia Jayapura (Persipura), Arema Indonesia, Persatuan Sepak Bola Indonesia Kediri (Persik), dan Sriwijaya Football Club.
Dari 15 pemain itu terdapat muka baru atau belum memperkuat timnas senior, di antaranya Benny Wahyudi, Ahmad Bustomi, dan M. Fakhrudin dari Arema Indonesia, serta Yongky Aribowo dari Persik.
(B016/D007)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010