Target ini menurun jika dibandingkan dengan capaian BBTF 2019 yang nilai transaksinya kami catat mencapai Rp7,71 triliun.
Badung (ANTARA) - Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2021 menargetkan nilai transaksi sebesar Rp3,57 triliun selama lima hari pelaksanaan pada 8-12 Juni 2021.
"Target ini menurun jika dibandingkan dengan capaian BBTF 2019 yang nilai transaksinya kami catat mencapai Rp7,71 triliun," ujar Ketua Komite BBTF 2021, I Ketut Ardana di Kabupaten Badung, Bali, Senin.
Ia mengatakan Bali and Beyond Travel Fair di tengah masa pandemi COVID-19 tahun ini akan dilaksanakan dalam dua metode yaitu tatap muka dan virtual.
"Kegiatan ini kami rasa penting untuk tetap diadakan meski penuh dengan penyesuaian di tengah pandemi karena industri pariwisata di Indonesia tetap harus dijaga secara strategis," katanya.
Baca juga: KSP: Pemerintah susun SOP protokol kesehatan untuk 3 destinasi favorit
Tahun ini, lebih dari 150 buyers dipastikan akan berpartisipasi dalam Bali and Beyond Travel Fair. Peserta dari luar negeri direncanakan akan ada 64 buyers, yang berasa dari sejumlah negara seperti Inggris, Perancis, Australia, Amerika Serikat serta sejumlah negara-negara Asia.
"Untuk buyers dari Indonesia sudah ada sekitar 100 peserta. 100 buyers Nusantara. Jumlah buyers ini juga menurun sebesar 49,50 persen jika dibandingkan BBTF 2019," ungkapnya.
Untuk sellers, Ketut Ardana menjelaskan akan ada 125 sellers yang bergabung dalam BBTF 2021 yang berasal dari 11 provinsi di Indonesia.
"Ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia, namun 70-80 persennya berasal dari Bali. Untuk sellers menurun sebesar 54 persen jika dibandingkan dengan penyelenggaraan BBTF 2019," katanya.
Baca juga: Larangan mudik dan sunyinya pariwisata Bali
Ia menambahkan BBTF sebagai ajang pertemuan bisnis ke bisnis dalam industri pariwisata nasional dan internasional dapat ikut mengambil peran penting dalam penyampaian informasi dan edukasi masyarakat dan buyers luar negeri yang akan mengirimkan wisatawan ke Indonesia.
"Kami berharap Bali and Beyond Travel Fair dapat menjadi upaya komunikasi dan jembatan membangkitkan ekonomi pariwisata pasca pandemi dan promosi destinasi maupun produk wisata berkelanjutan," ujar Ketut Ardana.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan, pihaknya berharap Bali and Beyond Travel Fair 2021 dapat menjadi pintu masuk dalam upaya pemulihan sektor kepariwisataan di Bali.
"Walaupun kita juga belum tahu ke depan bagaimana pariwisata, sedikit banyak mengingatkan pasar kita, bahwa Bali itu masih ada, Bali terus membenahi diri. Ini harapan kita ke depan," katanya.
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021