Jakarta (ANTARA News) - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Irjen Pol Edward Aritonang membenarkan tokoh Organisasi Papua Merdeka, Yawan Yaweni telah ditombak oleh anggotanya.
"Hal ini terkait gambar di media online tersebut, peristiwa terjadi sekitar bulan Mei 2009, di mana terjadi tembak menembak antara petugas polri yang akan menangkap Yawan," katanya di Jakarta, Kamis.
Saat hendak ditangkap, Yawan melawan dan membalas menembak dengan senjata api rakitan menggunakan peluru standar organik, katanya.
"Yawan kemudian tertembak di bagian perut menimbulkan luka dan usus keluar, namun terus melakukan perlawanan," kata Edward.
Yawan tidak mau dievakuasi bahkan terus berteriak merdeka dan mengecam petugas, sehingga polisi membawa dan mengevakuasinya secara paksa untuk dibawa berobat, namun dalam perjalanan Yawan meninggal dunia, katanya.
Edward mengatakan Yawan adalah pelatih militer Organisasi Papua Merdeka (OPM) wilayah Yapen.
"Yawan merupakan pelaku tindak pidana penganiayaan terhadap karyawan PT Arta Makmur Permai dan pengrusakan terhadap pos TNI dan kantor distrik di Sambrawai Yapen Utara," katanya.
Yawan adalah narapidana kasus perampokan bersenjata dan telah divonis sembilan tahun. Baru menjalani hukuman satu tahun, dia melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan Serui dan menjadi buron Polres Yapen.(*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010