Kuala Lumpur (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Malaysia, Hermono, didampingi Konjen RI Johor Bahru, Sunarko, pada Minggu (9/5) turun langsung untuk meninjau dan memantau proses kepulangan WNI dan PMI dari Pelabuhan feri Pasir Gudang-Johor.
Menurut informasi dari KJRI Johor Bahru, Senin, peninjauan lapangan dimaksudkan untuk mengetahui langsung situasi terkini di Terminal Feri dan kondisi PMI yang kembali ke tanah air melalui jalur laut dari pelabuhan di Johor menuju Batam.
Dari pantauan di Pelabuhan Feri Stulang Laut pada Sabtu (8/5), WNI yang pulang menuju Pelabuhan Batam Center berjumlah 63 orang. Jumlah tersebut hanya memenuhi 30 persen kapasitas kapal yang biasanya mencapai 180 penumpang.
Pada kunjungan lapangan di Pelabuhan Feri Pasir Gudang pada Minggu (9/5), terdapat 84 orang WNI yang akan menuju Pelabuhan Batam Center dan jumlah tersebut hanya memenuhi 50 persen muatan kapal yang berkapasitas 148 orang penumpang.
Dari pantauan lapangan menunjukkan adanya pengurangan signifikan jumlah WNI yang kembali ke Indonesia dari dua Pelabuhan di Johor.
Para WNI yang pulang pada periode larangan mudik ini adalah WNI yang telah habis kontrak kerja, peserta program rekalibrasi pulang, Ibu hamil dan beberapa WNI dengan keperluan mendesak lainnya.
Setiap harinya KJRI Johor Bahru berikan layanan penerbitan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) untuk membantu WNI yang terdesak harus kembali ke Indonesia pada periode larangan mudik tersebut.
Mempertimbangkan menurunnya jumlah penumpang pada masa pembatasan mudik kali ini, pihak manajemen pelabuhan feri Pasir Gudang dan operator kapal menghentikan layanan operasional kapal pada 10-17 Mei 2021.
Sementara Pelabuhan Feri Stulang Laut akan menghentikan layanan operasional pada 12-16 Mei 2021.
Menghadapi larangan mudik di Indonesia, KJRI Johor Bahru sejak awal telah melakukan langkah pencegahan antara lain dengan menyebarkan informasi kepada WNI di media sosial untuk menunda mudik dan mengimbau WNI untuk lakukan tes PCR hanya di klinik atau rumah sakit yang resmi terdaftar di Kementerian Kesehatan Malaysia.
Dalam sepekan terakhir Tim KJRI Johor Bahru juga melakukan pantauan lapangan di dua pelabuhan feri di Johor untuk memperkuat koordinasi dengan Imigrasi, Otoritas Pelabuhan dan operator kapal untuk memastikan kelancaran proses kepulangan, penerapan protokol kesehatan yang ketat, serta mengingatkan operator kapal agar pemeriksaan tes PCR lebih diperketat untuk memastikan hasil tes PCR seluruh WNI negatif dan valid.
Baca juga: Lima nelayan WNI berhasil dibebaskan dari Malaysia
Baca juga: Presiden tegaskan Indonesia mengutuk pengusiran paksa rakyat Palestina
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021