Bogor (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan pihak terkait untuk melakukan operasi pasar untuk mengantisipasi kenaikan harga menjelang atau selama bulan suci Ramadhan.
"Terhadap bahan pokok kalau ada kenaikan (harga-red) tidak wajar, lakukanlah operasi pasar," kata Presiden saat membuka rapat kerja nasional di Istana Bogor, Kamis.
Presiden juga meminta pihak terkait untuk secara khusus memantau pergerakan harga bahan kebutuhan pokok. Kalaupun harus naik, harga bahan kebutuhan pokok harus dalam batas yang wajar.
Presiden menyatakan, stabilitas harga adalah hal terpenting untuk mengurangi dampak negatif selama bulan suci Ramadhan.
Menurut Presiden, kenaikan harga pada saat Ramadhan adalah hal yang wajar. Kenaikan harga itu disebabkan oleh peningkatan permintaan masyarakat terhadap komoditas tertentu.
Pada satu sisi, kenaikan harga bahan kebutuhan merupakan keuntungan bagi sebagian anggota masyarakat, terutama petani dan pedagang. Namun, di sisi lain, kenaikan harga barang bisa memberatkan konsumen.
Oleh karena itu, pemerintah harus memastikan kenaikan harga tetap bisa menguntungkan petani, tetapi juga tidak memberatkan kalangan pembeli.
Hal serupa juga diserukan oleh Wakil Presiden Boediono sebelumnya. Boediono mengatakan, kenaikan harga bahan-bahan pokok jangan sampai menimbulkan peningkatan jumlah penduduk miskin.
"Karena itu, harga bahan-bahan pokok yang dikonsumsi mayoritas penduduk miskin hendaknya jangan meningkat," katanya.
Ia mengatakan, kestabilan harga-harga bahan pokok merupakan bagian integral dari masalah kemiskinan yang masih dihadapi pemerintah.
Berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), selama periode Maret 2009-Maret 2010, penduduk yang berhasil keluar dari garis kemiskinan mencapai 14,7 juta orang. Namun, mereka yang telah berada di atas garis batas kemiskinan jatuh kembali ke bawah garis batas kemiskinan yakni 13,2 juta orang.
Dengan begitu, selama periode itu ada sekitar 1,5 juta orang berhasil keluar dari batas kemiskinan. Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan angka netto tersebut.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso memastikan stok beras nasional masih cukup sampai akhir tahun 2010. Setidaknya stok beras nasional sekarang mencapai 1,8 juta ton, dan 500.000 ton di antaranya dipersiapkan untuk operasi pasar.
"Jika terjadi kenaikan harga 10 persen, maka kami akan lakukan operasi pasar," katanya.
(F008/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010