Padang (ANTARA News) - Hasil validasi jumlah rumah korban gempa Sumbar untuk dilakukan pembangunan kembali dalam proyek percontohan rehabilitasi dan rekonstruksi berselisih hingga 1.151 unit.
Data awal jumlah rumah yang masuk tahap proyek percontohan ini sebanyak 7.634 unit, namun setelah dilakukan validasi hanya ditetapkan sebanyak 6.483 unit atau berselisih sebanyak 1.151 unit, kata Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstuksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Oktavianus di Padang, Rabu.
Ia memberi rincian selisih data awal dengan hasil validasi yakni, di Kota Padang data awal diusulkan 1.733 unit rumah rusak berat dan 500 unit rusak sedang, sedangkan hasil validasi berkurang menjadi 1.389 unit rusak berat dan rusak sedang naik menjadi 732 unit.
Lalu di Kabupaten Padang Pariaman, data awal rusak berat diusulkan 3.051 unit dan rusak sedang 575 unit dan setelah validasi berubah menjadi 2.082 unit rusak berat dan 533 unit rusak sedang.
Kemudian di Kota Pariaman, data awal rumah rusak berat 366 unit dan sedang 90 unit, lalu hasil validasi merubah menjadi 199 rusak berat dan 153 rusak sedang. Di kabupaten agam, rusak berat 656 unit dan 75 rusak sedang serta hasil verikasi menjadi 157 rusak berat dan 75 rusak sedang.
Berikutnya di Kabupaten Pesisir Selatan, data awal 106 rumah rusak berat dan 75 unit rusak sedang dengan hasil validasi berubah menjadi 91 rusak berat dan 77 rusak sedang. Di Kabupaten Solok data awal 125 unit rumah rusak berat dan 36 rusak sedang dan berubah menjadi 35 rusak berat dan 16 rusak sedang setelah dilakukan validasi.
Selanjutnya, perubahan data rumah rusak berat dan ringan di Kabupaten Pasaman Barat dari 196 menjadi 63 unit dan dari 50 menjadi 9 unit.
Untuk tahap awal atau proyek percontohan tahapan awal rehabilitasi dan rekonstruksi Sumbar dibangun kembali 7.636 unit rumah warga yang rusak akibat diguncang gempa.
7.636 unit tersebut adalah bagian dari 249.833 unit rumah warga yang rusak akibat bencana diikuti tanah longsor yang menimbun beberapa kampung itu.
Ia menjelaskan, sasaran dari rehabilitasi dan rekonstruksi itu adalah membangun kembali semua rumah yang rusak yakni 249.833 unit, sedangkan yang 7.636 unit dibangun pertama sebagai proyek percontohan.
Rumah proyek percontohan itu dibangun pada 12 kabupaten/kota yang terkena gempa dan tanah longsor dengan dana total Rp114,51 miliar bersumber dari bantuan pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Rumah percontohan paling banyak dibangun di Kabupaten Padang Pariaman mencapai 3.575 unit, disusuk di Kota Padang (2.200), Kota Pariaman dan Kabupaten agam masing-masing 725 unit, Kabupaten Pasaman (220), Kabupaten Pesisir Selatan (175), Kabupaten Solok (136) dan di Kota Padang Panjang serta Kabupaten Pasaman Barat masing-masing 37 unit.
Berikutnya di Kabupaten Tanah Datar dibangun 25 unit, Kota Solok (4) dan di Kabupaten Mentawai (3), tambahnya.
Kondisi rumah percontohan yang dibangun kembali itu dengan rincian, 6.185 unit rusak berat dan 1.451 unit rusak sedang, kata Oktavianus. (H014/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010