Mukomuko (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mencatat sejak Januari hingga Juni 2010 sedikitnya 43 orang warga daerah itu terserang penyakit rabies.

"Akibatnya ketersediaan vaksin anti rabies habis karena angka terkena penyakit rabies itu melebihi target," kata Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Riswandi Dani, Rabu.

Pada 2009 jumlah warga yang terkena gigitan anjing yang diduga mengidap penyakit rabies sebanyak 152 orang, sementara daerah ini hanya menyediakan satu dosis vaksin ditambah 39 dosis vaksin bantuan Pemerintah Provinsi Bengkulu.

Namun, saat ini ketersediaan vaksin anti rabies itu sudah habis, katanya.

Dinas Kesehatan setempat dalam waktu dekat akan membeli sebanyak lima vaksin. "Kami tetap menjalankan kegiatan proyek pengadaan pembelian vaksin anti rabies, selain itu juga meminta tambahan dari Pemerintah Provinsi Bengkulu," katanya.

Ia menjelaskan tidak setiap pasien yang digigit oleh anjing diberikan vaksin anti rabies, vaksin diberikan kepada pasien yang positif terkena rabies.

"Jika ada warga yang terkena rabies akibat digigit anjing akan diteliti dulu apakah positif terkena rabies atau tidak," jelasnya.

Meskipun harus menunggu selama dua minggu untuk memastikan warga terkena rabies atau tidak, namun tidak membuat dampak gigitan menjadi semakin luas.

"Pasien tidak akan mengalami gangguan selama dua minggu, karena masa tunas rabies paling cepat satu bulan dan paling lama dua tahun," jelasnya.

(ANT-149/I016/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010