Bandung (ANTARA News) - Produsen vaksin PT Bio Farma menjadi tuan rumah Konferensi Internasional Bank Pembangunan Islam (IDB) yang akan membahas pengembangan industri vaksin di negara-negara Islam yang akan berlangsun di Kota Bandung, 6-9 Agustus.
"Kegiatan ini merupakan sidang tahunan ke-6. Tahun ini digelar bertepatan dengan HUT ke-120 PT Bio Farma pada 6 Agustus 2010," kata Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma Rahman Rustam, di Bandung, Rabu.
Konferensi yang akan dibuka oleh Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih itu bertema "6th Annual Meeting Islamic Development Bank (IDB), Self Reliance In Vaccine Production (SRVP) Programe".
Sejumlah tokoh dan pembicara akan tampil pada pertemuan itu antara lain Direktur IDB, mantan Presiden RI BJ Habibie, Ketua Komite Inovasi Nasional Prof Dr Zuhal, serta pakar industri vaksin yakni Prof Christopher Parish, Prof David Jackson, dan Dr Jean Petre.
Motivasi Bio Farma menjadi tuan rumah pertemuan itu, menurut Rahman, untuk memperlihatkan dan menunjukkan ke dunia Islam bahwa Indonesia telah memiliki industri vaksin dengan produk berstandar internasional dan diakui oleh WHO.
Dipilihnya Kota Bandung sebagai tuan rumah pertemuan itu, karena kota itu memiliki peran historis dengan catatan sejarah Konperensi Asia Afrika. Dengan Semangat Dasa Sila Bandung pada 1955, tercetus semangat kebangkitan untuk merdeka dan mandiri.
"Dengan semangat itu, diharapkan pertemuan ini mendorong kemandirian industri vaksin di negara-negara Islam," kata Rahman.
Ia menyebutkan, sebanyak 17 negara Islam diundang pada pertemuan yang akan berlangsung di jantung Kota Bandung itu, antara lain Mesir, Mali, Sinegal, Pakistan, Malaysia, Arab Saudi, Iran dan beberapa negara lainnya.
Anggota IDB berjumlah 57 negara. IDB yang didirikan tahun 1975 saat ini berkantor pusat di Jeddah, Arab Saudi. Tujuannya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di negara-negara Islam, terutama di sektor pendidik, kesehatan, dan lingkungan.
Sedangkan program "Self Reliance in Viccine Production" (SRVP) didirikan enam tahun lalu, salah satunya program pengembangan vaksin.
"Bio Farma mengharapkan penyelenggaraan ini menunjukkan Indonesia sebagai contoh pembangunan industri vaksin yang mandiri mengingat produknya telah diakui dan berstandar internasional," kata Rahman Rustam.
Sementara itu Kepala Humas PT Bio Farma Teddy Herawan menyebutkan penyelenggaraan konferensi tersebut diharapkan memberikan kesepahaman bagi negara-negara anggota IDB untuk mengembangkan dan menuju kemandirian pemenuhan kebutuhan vaksin.
"Untuk mendapai kemandirian vaksin masih cukup jauh bagi negara IDB, namun diharapkan semangat pertemuan ini bisa memberikan satu semangat dan kesepahaman untuk mengembangkan dan menggunakan produk vaksin negara IDB, sehingga terjadi sinergitas," kata Teddy Herawan.
Pewarta: Bambang
Editor: Imansyah
Copyright © ANTARA 2010