Batam (ANTARA) - Ratusan pekerja migran Indonesia masih dirawat di Rumah Sakit Khusus Infeksi Pulau Galang karena dinyatakan positif COVID-19 dalam pemeriksaan tes usap PCR setibanya di Kota Batam Kepulauan Riau.
Kepala RSKI Pulau Galang Kolonel Khairul Ihsan Nasution di Batam, Ahad menyatakan, hingga Sabtu siang pihaknya mencatat masih terdapat 231 orang PMI yang dirawat rumah sakitnya.
"Diharapkan dua hari ke depan sudah habis, karena hari rawatannya sudah mencapai 8 sampai 9 hari," kata Khairul Ihsan.
Baca juga: Mendagri sebut Sumut dan Riau harus siap terima PMI
Setiap PMI yang positif COVID-19 harus menjalani perawatan selama 10 hari di RSKI COVID-19, setelah itu dilakukan tes usap PCR
Saat ini, kata dia, RSKI COVID-19 hanya menangani PMI dan warga negara asing yang positif Virus Corona.
Dia mencatat, terdapat dua WN Singapura yang tengah menjalani perawatan di sana. Menurut dia, penanganan WNA tidak dibedakan dengan PMI.
Sedangkan warga Batam yang positif COVID-19, kata dia, tidak lagi dirawat di RSKI Pulau Galang.
"Yang masyarakat Batam tidak kami terima lagi," kata dia.
Ditanya mengenai rencana Idul Fitri, ia menegaskan tidak akan menyelenggarakan Shalat Idul Fitri di RSKI COVID-19, sesuai dengan surat edaran Gubernur Kepri.
"Tentu kami sedih. Berada jauh, tidak bisa ke mana-mana. Kami coba tumbuhkan situasi supaya bergembira," kata dia.
Terkait kondisi tenaga kesehatan yang bertugas, ia mengatakan saat ini seluruhnya tengah semangat dengan mental yang kuat.
"Sampai saat ini semua tetap semangat, moril masih tinggi karena honor insentif baru cair, sehingga mental kuat di sana. Saya rasa itu berpengaruh," kata dia.
Baca juga: 732 PMI masih menjalani karantina di Batam
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021