Bintan (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian meminta jajaran PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) di Kawasan Ekonomi Khusus Galang Batang, Bintan, Kepri memberdayakan pekerja lokal agar jangan sampai masyarakat setempat cuma jadi penonton.
Dia menyebut di beberapa daerah seperti Kabupaten Morowali di Sulawesi Tengah. Pekerja lokal di sana sangat diprioritaskan bekerja di perusahaan-perusahaan besar.
Hal serupa, kata Tito, harus diadopsi oleh PT BAI, perusahaan investasi asal China. Dengan mempekerjakan pekerja lokal, maka masyarakat akan merasa lebih memiliki dan melindungi perusahaan tersebut.
"Persiapkan tempat pelatihan untuk pekerja tempatan. Latih mereka sampai bisa, setelah itu baru bekerja di perusahaan ini," ujar Tito didampingi Gubernur Kepri Ansar Ahmad saat mengunjungi PT BAI, Ahad (9/5).
Baca juga: Mendagri sebut Sumut dan Riau harus siap terima PMI
Selain itu, Tito juga mengimbau PT BAI dalam proses produksinya harus menerapkan green industry atau industri hijau.
Perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan aluminium dan smelter itu diminta jangan sampai memberikan dampak polusi bagi lingkungan, apalagi dalam pengoperasiannya menggunakan sumber daya alam batu bara.
"Tapi saya apresiasi, sudah ada zero polusi dan zero transmisi di PT BAI. Sudah bagus, pertahankan itu," ujar dia.
Mantan Kapolri itu turut meminta pihak perusahaan memperhatikan pengelolaan sampah supaya tidak mencemari lingkungan.
Perusahaan sebesar ini jangan sampai pengelolaan sampahnya tidak teratur, apalagi sampah plastik.
"Di area PT BAI juga ada perbukitan, jangan sampai diubah jadi pemukiman, biarkan tetap hijau. Jadi, ada industri di tengah hutan," demikian Tito.
Lebih lanjut, Tito berharap keberadaan PT BAI dapat menjadi motor penggerak ekonomi daerah maupun nasional di tengah pandemi COVID-19.
Di Indonesia sampai saat ini hanya ada tiga daerah yang ekonominya survive, karena ada model investasi seperti PT BAI di Bintan, yakni Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan Papua.
"PT BAI ini sangat bagus, asal Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, dan masyarakat diuntungkan. Kami akan terus mendukung perusahaan ini," demikian Tito.
Baca juga: Mendagri: Batam perlu tambahan nakes layani PMI
Senada, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mendukung masyarakat lokal diutamakan bekerja di PT BAI.
Menurut dia pekerja lokal juga berkompeten bekerja di perusahaan itu, apalagi kalau mereka dilatih secara berkesinambungan.
Ansar memastikan dalam waktu dekat akan melakukan penandatanganan MoU dengan PT BAI, salah satunya menyangkut pemberdayaan produk petani lokal.
"Kita ingin hasil petani lokal dibeli PT BAI guna mendukung kebutuhan konsumsi perusahaan itu," ujar Ansar singkat.
Baca juga: Mendagri terbitkan SE Larangan "Open House" Lebaran
Pewarta: Ogen
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021