Jakarta (ANTARA News) - Jajaran manajemen PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) merasa optimistis laba bersih pada semester pertama tahun ini akan naik mencapai 30 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Peningkatan laba bersih yang ekspresif ini sungguh sangat membanggakan, mengingat tahun 2010 banyak tantangan yang harus kami hadapi, karena ketatnya persaingan di antara perusahaan konstruksi di Indonesia," kata Direktur Utama WIKA, Bintang Perbowo di Jakarta, Selasa.
Bintang menjelaskan, kenaikan laba ditopang keberhasilan WIKA dalam menerapkan metode procurement.
"Semoga di akhir tahun 2010 ini kami dapat menunjukkan performance dan hasil terbaik kepada owners," papar Bintang.
WIKA dilaporkan juga berhasil meraih kontrak baru per Juni 2010 sebesar Rp2,36 triliun dari kontrak yang ditargetkan perseroan 2010 yakni Rp10,09 triliun.
Nilai tersebut belum termasuk proyek pembangunan infrastruktur Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, milik PT Indonesia Chemical Alumina (ICA), yang diperoleh WIKA dengan nilai proyek 314 juta dolar AS, dengan menggandeng Tsukishima Kikai Co.Ltd.
Dengan kontrak baru senilai Rp2,36 triliun tersebut, maka per Juni 2010 WIKA tengah mengerjakan proyek senilai Rp12,78 triliun atau mencapai 61,42 persen dari target order book perseroan 2010 yakni Rp20,81 triliun.
"Kuatnya kinerja tersebut dan solidnya perolehan kontrak baru membuat WIKA optimis dapat mencatat kinerja keuangan yang solid di semester pertama ini, sehingga mengukuhkan positioning WIKA sebagai perusahaan konstruksi infrastruktur terdepan di Indonesia," jelas Sekretaris Perusahaan WIKA, Natal Argawan.
Perihal pelaporan keuangan WIKA per Juni 2010 atau semester I 2010, saat ini sedang dilakukan penelaahan terbatas oleh Kantor Akuntan Publik.
"Hasilnya akan dipublikasikan kepada para regulator dan publik setelah minggu kedua bulan Agustus 2010, yang mana hal tersebut telah disampaikan melalui keterbukaan informasi kepada BAPEPAM dengan Nomor Surat SE 01.01/A.SEKPER.1030/2010 tertanggal 6 Juli 2010," tambah Natal. (G001/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010