Surabaya (ANTARA News) - Kepolisian Sektor (Polsek) Asemrowo meringkus pelaku kawanan pembajak truk yang kerap beraksi di jalan tol kawasan Surabaya, Jawa Timur.
Menurut Pelaksana harian (Plh) Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Wakapolrestabes) Surabaya, AKBP Bahagia Dachi, Selasa, dari pengungkapan kasus tersebut pihaknya mengamankan dua tersangka.
"Sebenarnya ada lima pelaku yang beraksi, tapi kami masih mengamankan dua di antaranya. Kami berjanji akan segera mencari pelaku lainnya dan mengungkap kasus tersebut sampai tuntas," ujarnya kepada wartawan di markas Polsek Asemrowo Surabaya.
Para pelaku yang ditangkap berinisial IM (45), warga Tambak Asri dan HA (33), warga Kalimas Baru. Sedangkan, tiga tersangka lain yang masih dalam pengejaran masing-masing BU, KO dan AM.
"Terkait data dan informasi pelaku, kami sudah mengantonginya. Tinggal melakukan pengejaran dan semoga cepat terungkap, sehingga sopir truk dan kontainer sudah tidak terlalu resah karena ulah pembajak," katanya.
Ia menjelaskan, pelaku kerap beraksi di jalan tol Tanjungsari. Namun juga beraksi di sepanjang jalan tol di wilayah Surabaya lainnya.
Dalam kasus terakhir, pelaku melakukan pembajakan terhadap truk kontainer bernomor polisi L 9050 US, milik PT Transporindo Agung Sejahtera yang dikemudikan Eko Santoso (28), warga Krian, Sidoarjo.
Dari daerah Kletek, Eko ditugaskan membawa truk berisi 1.700 karton kopi ABC Mocca menuju Pelabuhan Tanjung Perak. Rencananya kopi itu akan dikirim ke UD Raya di Jalan Dewi Sartika, Palu.
"Tapi, saat Eko baru saja berangkat dari gudang, salah satu tersangka berinisial HA menumpang truk dengan alasan minta diantar," ucap mantan Kapolres Surabaya Selatan tersebut.
Selain itu, lanjut dia, Eko bersedia memberi tumpangan karena dia mengenal HA. Namun ketika perjalanan, Eko menghentikan truknya di Tol Waru karena permintaan HA yang meminta dua temannya yakni IM dan BU juga ingin menumpang.
Bahagia Dachi menambahkan, awalnya mereka tidak menunjukkan sikap jahat supaya tidak curiga. Tetapi, ketika sampai di tengah jalan tol, tiga pelaku yang sudah berkomplot langsung beraksi.
"Tangan korban diborgol dan mulut diplester. Setelah itu, truk disopiri oleh salah satu pelaku dan membelokkan arah ke kawasan Pasuruan," kata Dachi.
Di kawasan Sukorejo, Pasuruan, mereka sudah ditunggu oleh dua pelaku lainnya. Truk dihentikan oleh pelaku di sebidang tanah kosong dan menurunkan isi truk. Di sana juga telah menunggu AM dan KO yang ikut menurunkan barang.
Berikutnya, truk dibawa ke Purwodadi dan berhenti di pinggir jalan. Sementara, korban yang masih dalam keadaan terikat dan dilakban mulutnya, tetap ditinggal di dalam kabin truk.
"Korban ditolong sopir truk lain yang melihat ada truk berhenti. Saat dicek ternyata ada orang dalam keadaan terikat. Kemudian, korban melaporkannya ke kantor polisi," jelas Dachi.
"Akibat kejadian tersebut, perusahaan korban rugi hingga Rp100 juta," ucapnya menambahkan.
(T.ANT-165/I007/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010