Jakarta (ANTARA News)- Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa siang merosot 13 poin menjadi Rp8.943-Rp8.953 per dolar dari sebelumnya Rp8.930-Rp8.940, karena aksi lepas rupiah oleh pelaku terus meningkat.
Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, mengatakan, pelaku pasar mengindahkan faktor positif dari pasar eksternal, mereka lebih cenderung melepas rupiah untuk memperoleh keuntungan.
Pasar masih tetap negatif, sekalipun bursa regiona menguat akibat membaiknya saham-saham di Amerika Serikat, katanya.
Rupiah, menurut dia, seharusnya menguat bukan menurun seperti yang terjadi saat ini, namun pemain tetap memegang peran penting dalam perdagangan tersebut.
Para pelaku pasar cenderung untuk melepas rupiah, sekalipun dolar AS di pasar regional melemah terhadap euro, ucapnya.
Ia mengatakan, peluang rupiah untuk naik tetap ada, apabila pelaku pasar mulai melihat sentimen positif dari eksternal maka mereka akan segera melakukan pembelian rupiah.
Meski rupiah terkoreksi, namun posisi masih dibawah angka Rp9.000 per dolar yang dinilai cukup positif, ujarnya.
Kostaman Thayib mengatakan, tekanan terhadap rupiah ini dinilai cukup baik dalam upaya menjaga pergerakan rupiah untuk naik tidak terlalu cepat.
Apabila pergerakan rupiah yang cenderung menguat tidak ditahan dikhawatirkan bila ada isu negatif di pasar, maka rupiah akan mudah terpuruk, katanya.
Rupiah, menurut dia diperkirakan akan dapat mencapai angka Rp8.900 per dolar, namun untuk ke sana memerlukan waktu yang tidak mudah.
(h-CS/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010