Kuala Lumpur (ANTARA) - Bulan Ramadhan menjadi waktu yang istimewa bagi komunitas-komunitas kemanusiaan untuk berbagi kegembiraan dengan lingkungan sekitarnya, begitu pula dengan yang dilakukan Club Yummy Mommy (CYM) serta Lembaga Amal Zakat Infaq dan Sedekah Muhammadiyah (LazisMu) Malaysia.
"Setiap saat adalah waktu yang tepat untuk bersedekah, terlebih di bulan Suci Ramadhan, setiap insan manusia memanfaatkan bulan suci Ramadhan untuk berbagi kebersamaan dengan kaum duafa dan anak-anak yatim piatu," ujar pendiri CYM, Shantee Muzaffar.
Setelah vakum selama satu tahun karena situasi pandemik COVID-19 pada 2021, CYM menggelar kegiatan sosial kunjungan ke Rumah Jagaan Titian Kaseh di Jalan Titiwangsa, Kuala Lumpur, sebagai wujud nyata rasa kepedulian dan kecintaan kepada anak yatim piatu dan kaum duafa.
Di Rumah Jagaan ini, terdapat 90 orang anak-anak yatim piatu perempuan dan laki-laki, serta warga lanjut usia dan bayi.
Kunjungan dilakukan pada Rabu (5/5) pukul 17.30, dua hari sebelum Majelis Keselamatan Negara (MKN) menetapkan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) untuk Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur untuk membatasi mobilitas warga.
“Sumbangan dan dukungan ini adalah hasil dari keperdulian ibu-ibu Indonesia di Kuala Lumpur yang turut prihatin terhadap Anak-anak yatim piatu yang hidup sendiri tanpa ke dua orang tua mereka," ujar anggota istimewa CYM, Rina Davis.
CYM terdiri dari para pengurus rumah Indonesia dan Malaysia yang bersuamikan warga Malaysia atau sebaliknya, juga ada beberapa pekerja asing.
Donasi yang diberikan berupa 90 kotak nasi ayam dan nasi kabsah untuk penganan berbuka puasa serta berbagai keperluan dapur, sabun cuci, serta keperluan bayi --seperti pamper dan susu bayi.
Selain itu, ada sampo, sabun mandi, sabun cair, beberapa buku, pakaian layak pakai yang dibungkus rapi sesuai kategori, kue kering, boneka, dan angpau --yang diberikan langsung oleh dalam acara tersebut.
Untuk memotivasi ibadah anak-anak agar lebih meningkat sedari usia balita, tahun ini CYM memberikan 33 telekung untuk dewasa dan anak-anak usia tiga tahun ke atas.
"Kegiatan amal ini biasa dilakukan satu hingga dua kali setiap tahun. Niat utama dari mengadakan kegiatan adalah karena Allah SWT dan untuk berbagi kebersamaan sehingga anak-anak yatim piatu tersebut tetap termotivasi untuk sukses dunia akhirat dan agar mereka tak merasa sendirian," ujar Shantee Muzaffar, wanita bersuamikan warga negara Malaysia.
Lima orang perwakilan CYM yang hadir sempat berinteraksi secara langsung dengan para penghuni. Perwakilan CYM yang hadir saat itu adalah Datin Seri Henny Melina (Public Relations CYM), Chef Nikella Niksen, Rina Davis, Rahayu Folkers, Shantee Muzaffar dan Daniel Doughnut.
"Melihat anak-anak yang tetap tersenyum dan antusias menyambut kami membuat kami terharu sekaligus bahagia karena dapat berbagi," kata Datin Seri Henny Melina.
Selain sebagai bentuk kepedulian sosial, kegiatan tersebut juga ditujukan untuk bersilaturahim dan berbagi kepada masyarakat, khususnya kalangan yang kekurangan dan memerlukan bantuan terutama pada saat pandemik saat ini.
CYM Founder juga melakukan aksi serupa ke Pusat Jagaan Kasih Harapan di Jalan Sepah Puteri, Kota Damansara, Selangor, pada Jumat (7/5).
Selain memberikan sumbangan hasil donasi dari ibu-ibu di CYM serta "HomeCook", mereka menyisihkan sebagian dari rezekinya untuk memberikan kontribusi berupa masker.
Madrasah Tahfiz
Program amal Ramadhan juga dilakukan oleh Lembaga Amal Zakat Infaq dan Sedekah Muhammadiyah (LazisMu) Malaysia, yang berada di bawah manajemen Pimpinan Cabang Istimewa Muhamadiyah (PCIM) Malaysia.
Pada Ramadhan kali ini, selain mengumpulkan zakat fitrah mereka juga melakukan gerakan berbagi makanan kepada para santri, yatim piatu, tuna wisma, fakir miskin, hingga pekerja migran yang ada di sekitar Kuala Lumpur.
Gerakan tersebut dilakukan dengan mengumpulkan donasi dari warga dengan nominal RM6 atau Rp20 ribu per paket, yang kemudian ditransfer ke rekening Lazismu dan dibelikan makanan untuk dibagikan ke warga terkait.
Diantara tempat yang mendapat kunjungan rutin dari lembaga sosial ini adalah Madrasah Tahfiz Al-Quran di Surau An Nur Gang Haji Taib I, Jalan Raja Laut, Chow Kit, Kuala Lumpur, yang didiami belasan siswa penghafal Al-Quran.
Bangunan madrasah cukup sederhana ini berlokasi di surau lantai dua sehingga siswa mesti naik tangga kalau menuju madrasah sedangkan di lantai satu dipakai untuk berjualan makanan dan minuman oleh pendirinya.
Madrasah ini tepat berada di antara bangunan rumah toko di Jalan Raja Laut dan Jalan Tun Abdul Rahman. Jalan di depan lokasi madrasah terebut dipakai untuk berjualan baju-baju bekas dalam tenda yang bisa buka-tutup.
Para siswa yang mendiami tempat ini senantiasa menggunakan pakaian jubah putih-putih lengkap dengan penutup kepala.
Bendahara Lazismu Malaysia, Bambang Setiawan, yang selalu turun langsung ke lokasi, berharap gerakan yang mereka jalankan membawa kebaikan.
"Kami selalu mengantar nasi 20 bungkus ke Surau An Nur. Semoga bisa istiqomah dan berkah."
Baca juga: Bazar Ramadhan Kuala Lumpur dikepung COVID-19
Baca juga: Shalat tarawih dengan aturan ketat di Kuala Lumpur
Baca juga: Bubur Lambuk, takjil khas Kuala Lumpur
Bangkit dari pandemi dengan parsel produk UMKM
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021