Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan ketersediaan tempat tidur untuk isolasi COVID-19 dan ruang Intensive Care Unit (ICU) di 48 rumah sakit rujukan yang ada di daerah ini menipis, sehingga harus menjadi perhatian serius.
"Ketersediaan ruang isolasi di rumah sakit terus dilakukan peningkatan untuk 48 rumah sakit rujukan dan sekarang jumlahnya 1.826," ujar Mimi Yuliani melalui pernyataannya di Pekanbaru, Sabtu.
Baca juga: Penambahan 570 kasus COVID-19 di Riau dalam sehari
Jumlah ruang isolasi tersebut, mulai terjadi peningkatan dari hari-hari sebelumnya, yakni dari semula 1.658 sudah bertambah menjadi 1.680, namun tingkat penggunaannya juga cukup tinggi, yaitu 989 tempat tidur untuk pasien.
"Ini meningkat dibanding dua hari lalu sebanyak 966 orang, sehingga penggunaan tempat tidur sudah 60 persen, dan ini menjadi warning kita semua, karena standar aman bagi penggunaan tempat tidur ini di bawah 60 persen," ujarnya.
Hal itu juga berlaku bagi ruang ICU yang mengalami penambahan meski hanya satu tempat tidur, dari 145 menjadi 146. Meskipun penambahannya belum signifikan, sekarang sudah terisi 97 tempat tidur atau 66,4 persen.
Menurutnya, ketersediaan ruangan ICU perlu diperhatikan sesuai dengan Surat Edaran yang telah disampaikan Gubernur Riau, yaitu untuk seluruh rumah sakit rujukan agar dapat menambah kapasitas ketersediaan tempat tidur dan ruangan ICU, melengkapi peralatan, di antaranya ventilator dan high flow nasal cannula (HFNC), serta ketersediaan obat-obatan yang diperlukan dalam perawatan pasien COVID-19.
Hingga Jumat (7/5) malam, jumlah kasus positif COVID-19 di Riau sebanyak 47.764 orang, 4.367 orang menjalani isolasi mandiri, dirawat di rumah sakit sebanyak 897 orang, 41.308 orang dinyatakan sembuh dan 1.192 orang meninggal dunia sejak Maret 2020 hingga Mei 2021.
Baca juga: Gubernur Riau "kandangkan" mobil dinas antisipasi digunakan mudik
Baca juga: Pengabaian protokol kesehatan picu lonjakan kasus COVID-19 di Riau
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021